Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada berhasil meraih prestasi pada ajang kompetisi internasional dengan mendapatkan medali perunggu (bronze medal) dalam Kompetisi Esai Internasional dan Mini Seminar 2nd IYS (International Youth Summit) 2024. Lomba ini diselenggarakan oleh Sentosa Foundation yang berkolaborasi dengan Setara Prisma Nusantara (Nusantaramuda), World Association of Young Scientists (WAYS) and Universiti Putra Malaysia (UPM) pada 9-10 November 2024, dengan mengangkat tema “Reflection and Future Ideas from Young Generation.”
Tim HortiPure terdiri atas Aryan Mustamin, Ni’ma Ainul Fuadi Nurkhalis, dan Putri Dyah Astari angkatan 2023 menyusun karya ilmiah berjudul “HortiPure: Dry Mass of Duckweed and Water Hyacinth as Bioremediators of Heavy Metals Pollution in Horticulture”, dibawah bimbingan dosen Prof. Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si. Karya ini berfokus pada pengembangan Suistainable Development Goals (SDGs) pada lingkungan dengan menghasilkan solusi efektif melalui pemanfaatan rumput bebek (duckweed) dan eceng gondok (water hyacinth) untuk bioremediasi logam berat pada sektor pertanian dan perkebunan. Logam berat yang terakumulasi di dalam tanah dapat menyebabkan degradasi kualitas tanah, penurunan produktivitas tanaman, kontaminasi air tanah hingga mengancam kesehatan manusia. Penggunaan kedua tanaman air ini tidak hanya dapat meningkatkan kualitas tanah dan lingkungan, namun juga berdampak positif pada SDGs. Duckweed dan water hyacinth merupakan pemanfaatan tanaman akuatik yang sangat efektif berdasarkan kapasitas penyerapan logam berat dan biomassanya yang tinggi, aksessibilitas dan pembiayaan produksi yang rendah, serta dampak ekologis positif yang dihasilkan. Pemanfaatan kedua tanaman ini juga dapat membantu dalam mengontrol pertumbuhan dan perkembangan berlebihan (blooming) yang kerap kali mengganggu ekosistem akuatik.
The 2nd IYS 2024 merupakan ajang kompetisi karya ilmiah berupa esai dan mini seminar dalam meningkatkan inovasi dan ide-ide terbarukan dari generasi muda mengenai berbagai permasalahan dan isu di dunia. Kegiatan ini terbagi dalam dua rangkaian utama, yaitu perlombaan yang meliputi tiga kategori: kompetisi esai, poster, dan video serta mini seminar yang membahas mengenai peningkatan teknologi dan generasi muda masa depan. Kompetisi ini mencakup beberapa subtema meliputi lingkungan, pertanian, edukasi, makanan, teknologi, kesehatan, serta hukum, sosial dan ekonomi yang diselenggarakan dalam bentuk ekshibisi.
Kompetisi ini diikuti oleh ratusan karya ilmiah yang kemudian diseleksi menjadi puluhan finalis dari berbagai universitas di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Karya yang dipresentasikan oleh tim UGM mengusung subtema lingkungan, khususnya dalam pengembangan sumber daya hayati berupa tanaman akuatik yang dikeringkan kemudian diaplikasikan pada tanah yang terkontaminasi oleh logam berat. Karya HortiPure ini diharapkan dapat menjaga kualitas tanah dan air, lingkungan, dan kesehatan manusia, serta dapat berkontribusi dan sejalan dalam mencapai beberapa tujuan SDGs meliputi SDG 3 (Good Health and Well-Being), SDG 6 (Clean Water and Sanitation), SDG 12 (Responsible Consumption and Production), dan SDG 15 (Life on Land). Dengan demikian, HortiPure mempunyai potensi besar dalam meningkatkan kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan melalui bioremediasi.
Pencapaian ini tidak hanya membuktikan kemampuan inovatif mahasiswa pascasarjana Fakultas Biologi UGM, namun juga menunjukkan komitmen mereka untuk terus berkontribusi terhadap pengembangan disiplin ilmu pengetahuan terhadap kelangsungan kehidupan dan kesehatan manusia, khususnya di bidang lingkungan. Berangkat dari keberhasilan dan prestasi tersebut, UGM terus mendukung upaya pencapaian Suistainable development Goals (SDG) pada aspek lingkungan dan keberlanjutan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang. [Penulis: Ni’ma Ainul Fuadi Nurkhalis]