Kuala Lumpur, Malaysia – Tim mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Muhammad Faris Khiar Calosa dan Ridho Nur Alam berhasil meraih medali perak dalam ajang International Youth Summit 2024. Kompetisi esai internasional ini berlangsung pada 9-10 November 2024 di Universiti Putera Malaysia, Malaysia, dengan ratusan peserta dari berbagai negara yang bersaing mempresentasikan inovasi mereka di berbagai kategori.
Dalam kompetisi ini, tim Fakultas Biologi UGM berkompetisi di kategori Foods dengan mengusung karya ilmiah bertajuk Boba Bean: An Innovative Instant Red Bean Beverage for Anemia Prevention Among Adolescents. Ide inovatif ini berhasil menarik perhatian juri internasional berkat pendekatan kreatif yang menggabungkan solusi nutrisi berbasis sains dengan tren makanan yang relevan di kalangan remaja. Melalui persiapan yang matang dan kolaborasi lintas disiplin dengan anggota tim dari Fakultas Ilmu Budaya, Teknik, dan Farmasi, tim ini berhasil menonjol di antara para pesaing dan meraih penghargaan yang membanggakan.
Inovasi Boba Bean menawarkan minuman berbasis kacang merah yang tidak hanya kaya akan zat besi nabati, tetapi juga dirancang untuk menarik perhatian generasi muda yang menyukai minuman trendi. Dengan memanfaatkan bahan alami seperti kacang merah, tepung tapioka, dan gula kelapa, produk ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis untuk meningkatkan asupan zat besi harian dan mencegah anemia, khususnya di kalangan remaja putri yang memiliki prevalensi anemia cukup tinggi. Selain kaya gizi, Boba Bean juga menonjolkan keunggulan dalam hal rasa dan tekstur yang sesuai dengan preferensi remaja.
Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kualitas riset mahasiswa Fakultas Biologi UGM, tetapi juga memperlihatkan kemampuan generasi muda Indonesia untuk berkontribusi dalam menjawab permasalahan global melalui inovasi yang relevan. Secara khusus, karya ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, dengan menyediakan alternatif pangan bergizi yang dapat membantu mencegah anemia, dan SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan. [Penulis: Ridho Nur Alam]