Bangkok, Thailand – Dr. Luthfi Nurhidayat dan Dr. Tri Rini Nuringtyas, dosen dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), berpartisipasi dalam The 2025 Asian Conference on Fish Models for Diseases yang berlangsung pada 17–19 Februari 2025 di Bangkok, Thailand. Konferensi ini dihadiri oleh ilmuwan ternama dari berbagai negara yang menggunakan ikan sebagai model penelitian dalam studi penyakit.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Luthfi Nurhidayat memberikan presentasi berjudul “Indonesia’s Native Fish: From Aquaculture Towards Biomedical Research”. Beliau memaparkan potensi ikan wader pari (Rasbora lateristriata), yang awalnya diteliti untuk keperluan akuakultur, sebagai hewan model dalam penelitian penyakit. Dr. Luthfi menyoroti bahwa Indonesia memiliki banyak senyawa alami yang telah dikarakterisasi dan berpotensi sebagai obat, namun masih kurang diuji karena keterbatasan penggunaan mencit atau tikus sebagai hewan model. Ikan wader pari memiliki keunggulan seperti perkembangan embrio yang lebih cepat dibandingkan dengan zebrafish, daya tahan terhadap suhu hangat, serta telah digunakan dalam pengujian beberapa senyawa alam.
Sementara itu, Dr. Tri Rini Nuringtyas mempresentasikan penelitiannya dalam format flash poster dengan judul “Antidiabetic Potential of Gyrinops versteegii Agarwood Leaf Extract in Zebrafish Models”. Beliau menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak daun agarwood memiliki potensi sebagai agen antidiabetes, yang diuji menggunakan model zebrafish.
Keikutsertaan para dosen Fakultas Biologi UGM dalam konferensi ini merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) nomor 3, yaitu Good Health and Well-being. Partisipasi ini tidak hanya memperkuat peran Indonesia dalam penelitian biomedis berbasis ikan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan ilmuwan internasional dalam pengembangan model ikan untuk riset kesehatan.