Pada tanggal 21 April 2025, saat Peringatan Hari Kartini, Tim MBKM Penelitian (MBKM-lit) Anggrek Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan ke Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Jl. Kaliurang Km 22,6, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY untuk berkoordinasi dengan pihak BTNGM selaku mitra terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan April s.d November 2025 didanai Hibah MBKM-Lit F. Biologi UGM 2025. Tim MBKM-lit Anggrek dipimpin oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, MS. M.Sc. sebagai dosen pembimbing MBKM dengan tujuh anggota mahasiswa Prodi S1 Biologi Fakultas Biologi UGM Angkatan 2022 yaitu Sadira Anindita, Aditya Latiful Azis, Savira Septiana, Ferdinan Florian, Marshanda Zahrah, Adriana Juventa P. W, dan Wahyu Rinastomo diterima oleh Tim BTNGM yang dipimpin oleh Dr. Pairah, S.Si, M.P. selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNGM didampingi Ibu Rr.Widya Kridaningsih, S.P., dan Ibu Putu Dian Budhami, S.Hut Tim peneliti BTNGM dan penulis Buku Jenis Anggrek Taman Nasional G. Merapi di tahun 2022. Ibu Pairah menyatakan bahwa BTNGM merupakan Lembaga yang bertugas untuk mengelola, melindungi, dan melestarikan ekosistem serta keanekaragaman hayati di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Dijelaskan oleh Ibu Widya bahwa TNGM melaksanakan Konservasi Anggrek untuk 3 daerah Cangkringan, Magelang dan Sleman. Ditambahkan oleh Ibu Dian bahwa BTNGM juga merawat tanaman-tanaman anggrek di hutan. Konservasi ex situ dengan kultur in vitro skala rumah tangga/sederhana telah dilakukan oleh Petani Anggrek Bpk. Musimin dan Bapak Wardjono dibawah koordinasi dengan BTNGM. BTNGM mengelola, membaktikan diri dan menjaga kawasan Merapi tetap lestari. Sesuai dengan indormasi di https://tngmerapi.id/ BTNGM berkoordinasi langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat ini, Balai TN Gunung Merapi diperkuat oleh 73 personil, yang tersebar di Kantor Balai, Kantor SPTN I dan II, serta di 7 Resort kawasan TNGM.
Dalam kunjungan ini, tim MBKM-lit Anggrek F. Biologi UGM mempresentasikan rencana penelitian yang akan dilaksanakan di lingkungan BTNGM dibawah payung kerjasama dengan pihak BTNGM. Judul penelitian: “Karakterisasi Anggrek di Taman Nasional Gunung Merapi dan Perbanyakannya Secara In Vitro untuk Konservasi Ex Situ”. Dalam presentasi tersebut, tim menyampaikan latar belakang penelitian yang bertujuan untuk membandingkan keanekaragaman anggrek berdasarkan hasil studi terdahulu yang telah dilaporkan oleh kelompok Studi Biology Orchid Study Club (BiOSC). Penelitian Anggrek Merapi telah dilakukan oleh BiOSC pada tahun 2014, 2018, dan 2022, yang akan dibandingkan dengan data perkembangan keanekaragaman anggrek tersebut di tahun 2025. Penelitian meliputi karakterisasi morfologi dan analisis molekular menggunakan metode DNA barcoding dengan fragmen trnL-F dari DNA kloroplas. Penelitian ini mendukung pencapaian SDGs poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan poin 15 (Menjaga Ekosistem Daratan), karena konservasi ex situ melalui perbanyakan anggrek secara in vitro berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati serta mendorong praktik konservasi yang berkelanjutan. Selain itu, tim juga memaparkan metode penelitian dan timeline kegiatan yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan MBKM-lit Anggrek 2025. Dalam diskusi tersebut, BTNGM menyampaikan kondisi terkini keanekaragaman anggrek di kawasan Gunung Merapi, memberikan masukan konstruktif, serta arahan yang mendukung kelancaran pelaksanaan penelitian di lapangan. Di akhir koordinasi, tim MBKM-lit mengunjungi greenhouse yang ada di BTNGM didampingi oleh Ibu Pairah dan Tim BTNGM untuk mengamati koleksi anggrek Gunung Merapi yang sudah dirawat oleh Tim BTNGM, banyak anggrek yang sedang berbunga antara lain: Vanda tricolor Lindley var. suavis forma Merapi yang merupakan Anggrek Ikon G. Merapi; Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum Sw.), Anggrek Anthel (Spathoglottis plicata) yang dikenal sebagai tanaman herbal yang dapat mengobati radang telinga, radang sendi (arthritis), rematik, bisul, menghilangkan rasa sakit dan melancarkan sirkulasi darah, menyembuhkan luka dan luka bakar, vertigo, antikanker. Selain ketiga spesies anggrek tersebut, masih terdapat banyak anggrek spesiies yang lainnya di Greenhouse BTNGM. Dengan adanya kerjasama penelitian Tim BTNGM dengan Tim MBKM-Lit Anggrek Fakultas Biologi UGM diharapkan dapat dilakukan perbanyakan anggrek spesies tersebut untuk tujuan konservasi sehingga Anggrek-anggrek tersebut tetap lestari tumbuh di lereng G. Merapi.