Yogyakarta, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya terhadap pendekatan humanis dalam pendidikan dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah mahasiswa baru Tahun Ajaran 2025/2026 pada Kamis, 3 Juli 2025.
Kunjungan dipimpin oleh Prof. Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, didampingi oleh beberapa staf fakultas. Mereka menyambangi kediaman Dwi Ira Vanisa Handayani dan Dwi Ira Vanina Handayani, sepasang saudari kembar asal Dusun Jurangjero, Badak, Belik, Pemalang, Jawa Tengah.
Dusun Jurangjero terletak di wilayah perbukitan yang cukup terisolasi, dengan akses jalan yang sempit, curam, dan rawan longsor, terutama saat musim hujan. Kondisi geografis ini turut membentuk tantangan tersendiri bagi masyarakat setempat, termasuk dalam hal mobilitas dan akses pendidikan. Secara ekonomi, desa ini masih tergolong dalam wilayah dengan keterbatasan sumber daya dan lapangan pekerjaan, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari sektor informal dan hasil alam.
Dibesarkan dalam situasi ekonomi yang sederhana, Vanisa dan Vanina berhasil menembus seleksi nasional SNBT 2025 dan diterima di Fakultas Biologi UGM melalui program KIP-Kuliah. Mereka adalah lulusan SMA Negeri 1 Belik dan menyampaikan bahwa kecintaan terhadap mata pelajaran Biologi serta dorongan untuk ikut menjaga lingkungan menjadi motivasi utama dalam memilih program studi ini. Keberhasilan mereka bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, melainkan juga harapan baru bagi keluarga mereka bahwa pendidikan adalah jalan nyata untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Orang tua mereka, Bapak Sukirno—seorang buruh bongkar kayu, dan Ibu Mairah, ibu rumah tangga—menyambut tim UGM dengan penuh haru. Mereka mengungkapkan bahwa tidak pernah terbayang sebelumnya anak-anak mereka dapat menempuh pendidikan tinggi di universitas ternama, mengingat kondisi ekonomi keluarga. Anak sulung mereka, Deni Andriyanto, bahkan harus mengubur impiannya melanjutkan kuliah dan kini bekerja di pabrik kayu lapis untuk membantu keuangan keluarga.
Dalam sambutannya, Prof. Bambang menyampaikan rasa bangganya atas semangat juang kedua mahasiswi. Ia menegaskan bahwa Fakultas Biologi UGM berkomitmen kuat terhadap prinsip inklusivitas dan keberagaman sosial dalam pendidikan tinggi. Fakultas Biologi UGM sendiri telah meraih akreditasi Unggul dari LAMSAMA dan akreditasi internasional dari ASIIN (The Accreditation Agency for Study Programmes in Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics) di Jerman—sebuah pengakuan atas mutu akademik yang bertaraf global.
“Keduanya memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan terbaik dan mengeksplorasi potensi akademiknya secara maksimal di UGM,” ujar Prof. Bambang.
Lebih dari sekadar seremoni, kunjungan ini merupakan wujud nyata dari semangat Fakultas Biologi UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas (SDG 4), pengurangan kesenjangan (SDG 10), dan pembangunan masyarakat yang inklusif serta tangguh (SDG 11). Melalui pemberdayaan mahasiswa dari latar belakang marjinal, Fakultas Biologi UGM turut berkontribusi dalam menciptakan akses pendidikan tinggi yang merata dan adil.