Dua mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Derzu Toriqally (Biologi 2024) dam Ayudya Pramesti Langgeng Maharani (Biologi 2024), berhasil meraih Second Place di bawah bimbingan Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. dalam ajang ASPIRE: ASEAN Sustainability Pioneers Competition 2025 yang diselenggarakan oleh Biotechnology Study Group Universitas Diponegoro (UNDIP) bekerja sama dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS).
Kompetisi esai ilmiah tingkat ASEAN ini bertemakan “Beyond Borders, Beyond Limits: Collaborative Pathways for a Sustainable Future”, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan berkolaborasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dalam kompetisi tersebut, Derzu dan Ayudya mengusung sebuah karya tulis esai dengan judul “Genomic Population as The Key Toward Plant Biodiversity Conservation in The Face of Climate Change.” Esai tersebut membahas potensi penerapan pendekatan genomik populasi sebagai strategi utama dalam menjaga keanekaragaman genetik tumbuhan di tengah ancaman perubahan iklim dan tekanan lingkungan.
Melalui pendekatan berbasis literatur, keduanya menekankan bahwa pemanfaatan berbagai teknik analisis seperti DNA sequencing, landscape genomics, dan climate–genome coupling dapat membantu mengidentifikasi gen atau lokus adaptif yang berperan dalam ketahanan spesies terhadap perubahan lingkungan. Hal ini memungkinkan penerapan konservasi yang lebih akurat dan berkelanjutan, seperti adaptive breeding, restorasi habitat berbasis genetik, hingga assisted migration. Dengan demikian, strategi konservasi dapat diarahkan untuk memperkuat daya tahan spesies terhadap perubahan lingkungan yang cepat.
Selain itu, esai ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi bioteknologi, ekologi, dan kebijakan konservasi berbasis bukti untuk mendukung SDG 15: Life on Land, dengan memanfaatkan data genetik guna menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam. Prestasi ini menjadi bukti nyata semangat mahasiswa UGM dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta memberikan kontribusi bagi keberlanjutan konservasi di tingkat regional maupun internasional. [Penulis: Ayudya Pramesti]


