Yogyakarta, 23 Oktober 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Workshop bertajuk “Investing in the Future: Cultivating Excellence in Science and Biology Learning” di Auditorium Biologi Tropika. Kegiatan ini dihadiri oleh 130 Kepala Sekolah dan Guru dari 78 sekolah menengah atas yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia, menandai komitmen Fakultas Biologi UGM dalam memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pendidikan menengah dalam membangun generasi unggul di bidang biologi.
Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dekan Fakultas Biologi UGM, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran ilmu biologi dalam menjawab berbagai tantangan global, dan kontribusi sains, khususnya biologi, yang sangat signifikan terhadap perkembangan riset dunia. Fakultas Biologi UGM terus berkomitmen membuka peluang kerja sama internasional, salah satunya melalui International Graduate Program yang telah menjalin kemitraan dengan berbagai universitas ternama di dunia, termasuk di Taiwan.
Sebagai bagian dari acara, turut dilangsungkan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Fakultas Biologi UGM dengan 78 sekolah mitra. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam membuka peluang kolaborasi yang mendukung pengembangan kapasitas guru serta memfasilitasi siswa di bidang sains dan biologi.
Rangkaian workshop kemudian dilanjutkan dengan talkshow interaktif yang menghadirkan para narasumber dari dalam dan luar negeri dengan fokus pembahasan pada penguatan pembelajaran biologi dan sains di era transformasi global dan teknologi.
Pembicara pertama, Prof. Chen Yuh Wen, Director of Liberal Education Center and D Infinity College, Da-Yeh University, Taiwan, menyampaikan paparan mengenai pentingnya pendidikan sains dan biologi dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, bioteknologi, dan revolusi industri berbasis kecerdasan buatan. Melalui sesi daring, Prof. Chen juga berdiskusi dengan para guru mengenai strategi pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi mutakhir.
Pembicara kedua, Ganies Riza Aristya, Ph.D., dosen sekaligus peneliti di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, berbagi pengalaman akademiknya selama menempuh studi di Tunghai University, Taiwan. Ia menyoroti iklim pendidikan di Taiwan yang mendukung kreativitas dan riset mahasiswa serta relevansinya dengan pengembangan riset biologi di Indonesia.
Selanjutnya, Arief Misbahul, MBM, Chairman of Taiwan Center Indonesia, memaparkan peluang studi lanjut di Taiwan serta kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dengan Da-Yeh University melalui International Undergraduate Program (IUP) Biologi Industri, Fakultas Biologi UGM. Program tersebut membuka akses bagi mahasiswa Indonesia untuk memperoleh gelar ganda (double degree) serta magang dan jaminan kerja di industri Taiwan.
Dr. Eko Agus Suyono, sebagai Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, menyatakan bahwa workshop ini merupakan sarana untuk menjalin kerjasama antara Fakultas Biologi UGM, Taiwan Center, Da Yeh University dan sekolah menengah atas di Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta mengakselerasi jumlah mahasiswa dan employability alumni dari IUP Biologi Industri, Fakultas Biologi UGM.
Sebagai penutup, para peserta berkesempatan mengunjungi Integrated Genome Factory (IGF), salah satu laboratorium genomik terdepan di Fakultas Biologi UGM yang menyediakan fasilitas riset genomik dan molekuler berteknologi tinggi. Kunjungan ini memberikan pengalaman langsung mengenai bagaimana riset mutakhir berperan penting dalam mendorong inovasi bioteknologi.
Workshop ini mencerminkan kontribusi Fakultas Biologi UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Melalui kegiatan ini, Fakultas Biologi UGM berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pendidikan sains yang inklusif, kolaboratif, dan berdaya saing global.







