Yogyakarta, 23 Oktober 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan program pengabdian masyarakat dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan tema besar “Pengelolaan Sampah Anorganik”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dampak negatif sampah anorganik dan pentingnya pengelolaan sampah yang mandiri dan berkelanjutan untuk mendukung SDGs 11 (Kota berkelanjutan), 12 (Konsumsi dan produksi bertanggung jawab), dan 13 (Aksi terhadap perubahan iklim).
TPA Piyungan yang ditutup permanen pada 1 Mei 2024 karena melebihi kapasitas merupakan merupakan salah satu bukti masalah pengelolaan sampah di Yogyakarta dan sekitarnya. Sebelum penutupan, TPA ini menerima sekitar 742 ton sampah per hari, jauh melebihi kapasitas idealnya yang hanya 650 ton per hari. Akibatnya, sampah menumpuk di depo-depo dan ruas jalan, menciptakan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dalam menghadapi situasi darurat sampah ini, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan lingkungan. Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi, Anissah Qurrotu Aini, Alma Puska Falasyifa, dan Hafifah Nur Ainiyah yang dibimbing oleh Ibu Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si. menghadirkan edukasi dan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam mengelola sampah, sehingga mereka dapat mengurangi ketergantungan pada TPA dan mengelola sampah secara mandiri.
Program pengabdian masyarakat ini diikuti oleh ibu-ibu anggota Koperasi GEMI di Dusun Grojokan, Witokerto, Bangungapan, Bantul. Kegiatan ini dimulai dengan penyuluhan mengenai jenis-jenis sampah anorganik, kesalahan dalam pengelolaan sampah anorganik, dan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Salah satu materi yang disampaikan adalah mengenai mikroplastik, partikel kecil yang berasal dari sampah plastik dan dapat mencemari lingkungan serta masuk ke dalam rantai makanan.
Masyarakat juga mengikuti pelatihan praktis berupa pembuatan bantal sofa dari sampah plastik dan hiasan bunga dari botol plastik bekas. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi produk bernilai guna dan berpotensi bernilai ekonomis, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R).
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas udara, peserta juga menerima tanaman penyerap polusi udara. Tanaman ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif dari polusi udara, termasuk yang dihasilkan dari pembakaran sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Melalui program ini, Fakultas Biologi UGM berharap dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.




