Jumat (5/7), Tim Health Promoting University (HPU) dan Dosen Counselor Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan pelatihan bagi Buddy Counselor untuk mempersiapkan skill mereka dalam pendampingan mahasiswa baru 2024. Buddy Counselor 2024 ini merupakan tim kedua setelah setahun sebelumnya Tim HPU dan Dosen Counselor Fakultas Biologi membentuk counselor sebaya (peer counselor) yang disebut dengan Buddy Counselor. Buddy Counselor 2024 tersusun oleh 28 mahasiswa aktif yang telah diberikan pelatihan dan dilantik 20 Mei 2024.
Narasumber pelatihan Buddy Counselor kali ini adalah Yudhistira Adi Perdana, M.Psi., Psikolog yang merupakan Psikolog Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini merupakan salah satu dari program kerja HPU Fakultas Biologi yang diketuai oleh Titin Fauziah, SE., MBA. Buddy Counselor sendiri selain didampingi oleh Psikolog Fakultas juga didampingi oleh Dosen Counselor yang beranggotakan Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. Dr. rer.nat. Abdul Rachman Siregar, M.Biotech. dan Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si.
Buddy Counselor yang mendapatkan pelatihan khusus dalam skill mendengar aktif dan mapping life goal serta praktik dalam sklii mendengarkan aktif. Tim ini akan bekerja bersama Pemandu PPSMB Fakultas Biologi dalam mendampingi mahasiswa baru angkatan 2024. Pendampingan mahasiswa baru oleh Buddy Counselor ini merupakan program pertama di Fakultas Biologi yang ditujukan untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan baru, dunia perkuliahan dan segala pernik di dalamnya. Tim Buddy Counselor tidak hanya memberikan pendampingan dalam hal perkenalan akademik namun juga tracking kesehatan mental mahasiswa baru sehingga meminimalkan resiko dalam perjalanannya menyelesaikan studi di Fakultas Biologi UGM.
“Mendengarkan aktif diawali dengan kemauan kita untuk mendengarkan cerita counselee, melakukan parafrase, meringkas, klarifikasi sampai memberikan dukungan. Mata dan perhatian tertuju pada counselee” papar Yudhis dalam pematerian pelatihan. “Pendampingan mahasiswa baru ini diharapkan menjadi tradisi di fakultas kita agar mahasiswa baru lebih smooth dalam melewati masa perubahan dari studi SMA menuju dunia perkuliahan”, ungkap Titin saat menyampaikan harapan. Pendampingan ini juga akan mempermudah kinerja Dosen Counselor dalam menemukan permasalahan kesehatan mental mahasiswa sejak dini serta menyiapkan pencegahan self harm dan suicide.
Program ini merupakan pengejawantahan dari SDGs Kesehatan yang baik dan kesejahteraan (SDGs-3), Pendidikan Bermutu 9SDGs-4), Kesetaraan Gender (SDGs-5) dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan 9SDGs-17).