Copenhagen, 13 Desember 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengambil langkah strategis dalam memperkuat jejaring akademik dan riset di kancah internasional. Kali ini, melalui kunjungan ke University of Copenhagen (KU), salah satu universitas terbaik di Denmark dan Eropa. KU menempati peringkat ke-100 QS World University Ranking dan menempati urutan ke-40 untuk bidang ilmu hayati dan medis.
Sebagai upaya menginisiasi kerja, tim Fakultas Biologi UGM yang terdiri atas Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Dekan), Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni), dan Dr.rer.nat. Abdul Rahman Siregar, M.Biotech., melakukan kunjungan ke Center for Evolutionary Hologenomics, the Globe Institute, University of Copenhagen pada Jumat (13/12).
Pada kesempatan tersebut, tim bertemu dengan Prof. Thomas Sicheritz-Ponten yang merupakan direktur dari Center for Evolutionary Hologenomics (CEH). Pusat studi ini mempelajari hubungan antara genom inang (host) dan mikroba yang hidup bersamanya. Mikroba tidak lagi dianggap sebagai komponen pasif, tetapi berperan aktif dalam memengaruhi sifat dari organisme inang. Pendekatan yang menyeluruh ini disebut sebagai pendekatan hologenomik, dimana studi genom dari organisme inang dan mikroba digabungkan untuk memahami interaksi keduanya, peranan hubungan ini dalam ekologi dan evolusi, pengaruhnya terhadapat perkembangan kehidupan di bumi, dan juga bagaimanan memanfaatkan hubungan ini untuk kepentingan manusia. CEH menggunakan teknologi canggih dan metode komputasi untuk menjawab pertanyaan ini melalui penelitian teori dan eksperimen.
Selain itu, tim juga berdiskusi dengan Assoc. Prof. Bent Petersen, yang merupakan bagian dari grup riset Computation Biodiscovery. Bent memperkenalkan salah satu proyek riset mereka, yaiut “Omics of the Rainforests”. Pada riset tersebut, Bent dan tim mengintegrasikan data “omics” dengan algoritma machine learning untuk mengeksplorasi potensi medis dan aplikasi bioteknologi dari keanekaragaman hayati yang ada di hutan hujan Amazon dan Malaysia. Pada kesempatan inilah tim berdiskusi dan menjajaki kesempatan untuk memulai inisiatif riset kolaborasi di Indonesia, melalui jejaring Fakultas Biologi UGM dan juga Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi, mengundang Thomas dan Bent untuk hadir dalam kegiatan International Conference for Biological Sciences (ICBS) yang akan diselenggarakan pada Oktober tahun depan. Undangan tersebut sekaligus memberikan kesempatan bagi Thomas dan Bent untuk memberikan workshop terkait proyek computational natural drug discovery.
Tim Fakultas Biologi juga berkesempatan berdiskusi dengan Maria Bollerup dari Nixie Expedition terkait kolaborasi riset dan ekspedisi bersama dengan University of Copenhagen. Maria dan Nixie Expedition sebelumnya telah terlibat dalam banyak proyek kolaborasi riset di Indonesia, salah satunya Ekspedisi Buteng bersama dengan ROLEX. Hal ini diharapkan menjadi kesempatan bagi Fakultas Biologi untuk memperluas kolaborasi risetnya dengan mitra dunia.
Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam upaya Fakultas Biologi UGM untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan riset melalui kolaborasi dengan mitra internasional, terutama University of Copenhagen. Kerja sama ini juga mencerminkan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pendidikan berkualitas yang inklusif (SDGs 4) serta peningkatan pengakuan atas kemitraan global (SDGs 17).