Surabaya, 20 Februari 2025 – Pelatihan Evaluasi SROI dan IKM PFSeries2025 diselenggarakan untuk meningkatkan efektivitas program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) serta menguatkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Acara ini diikuti oleh 102 peserta dari berbagai kategori, termasuk pemenang PFSains 2024, Tim Gama Ayam MAHAR dari Fakultas Biologi UGM, yang diwakili oleh Prananda Imammuddin Dzaki. Pelatihan berlangsung selama empat hari, 17–20 Februari 2025, di Gedung NaSDEC, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya.
Pelatihan ini mencakup sesi teori dan praktik mengenai Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Hari pertama difokuskan pada pemahaman konsep SROI, termasuk definisi, tujuan, dan identifikasi dampak melalui teori perubahan. Pada hari kedua, peserta belajar mengenai tahapan perhitungan SROI, fiksasi dampak, serta penerapan rumus perhitungan dalam program CSR. Hari ketiga berfokus pada IKM, meliputi metode penilaian dan penghitungan untuk mengukur kepuasan masyarakat terhadap program yang dijalankan. Selain itu, peserta terpilih juga mempresentasikan hasil perhitungan SROI. Materi pelatihan disampaikan oleh para pakar ekonomi dan bisnis, termasuk Prof. Dr. Fitri Ismiyanti, SE, MSi., Prof. Dr. Putu Anom Mahadwartha, S.E., M.M., serta akademisi dan praktisi lainnya.
Peserta juga melakukan praktik pembuatan alat ukur IKM dan penilaian, serta mempresentasikan hasil perhitungan SROI mereka. Tim Gama Ayam MAHAR mendapatkan kesempatan untuk memaparkan perhitungan SROI dari program mereka di hadapan Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, S.IP., M.A. Dalam presentasi ini, mereka juga menyampaikan progres pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, termasuk pengembangan ayam MAHAR dan distribusi mesin penetas telur otomatis sebagai inovasi keberlanjutan.
Pelatihan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1 (No Poverty) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program sosial yang berkelanjutan, SDG 2 (Zero Hunger) dengan mendorong ketahanan pangan melalui inovasi agrikultur seperti ayam MAHAR, serta SDG 12 (Responsible Consumption & Production) dalam pemanfaatan teknologi ramah lingkungan seperti mesin penetas telur otomatis. Dengan pelatihan ini, diharapkan setiap proyek PFSeries dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan [Penulis: Gama Ayam].