Arsip:
SDG 9 : Industri Inovasi dan Infrastruktur
Surabaya, 20 Februari 2025 – Pelatihan Evaluasi SROI dan IKM PFSeries2025 diselenggarakan untuk meningkatkan efektivitas program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) serta menguatkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Acara ini diikuti oleh 102 peserta dari berbagai kategori, termasuk pemenang PFSains 2024, Tim Gama Ayam MAHAR dari Fakultas Biologi UGM, yang diwakili oleh Prananda Imammuddin Dzaki. Pelatihan berlangsung selama empat hari, 17–20 Februari 2025, di Gedung NaSDEC, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya.
Pelatihan ini mencakup sesi teori dan praktik mengenai Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Hari pertama difokuskan pada pemahaman konsep SROI, termasuk definisi, tujuan, dan identifikasi dampak melalui teori perubahan. Pada hari kedua, peserta belajar mengenai tahapan perhitungan SROI, fiksasi dampak, serta penerapan rumus perhitungan dalam program CSR. Hari ketiga berfokus pada IKM, meliputi metode penilaian dan penghitungan untuk mengukur kepuasan masyarakat terhadap program yang dijalankan. Selain itu, peserta terpilih juga mempresentasikan hasil perhitungan SROI. Materi pelatihan disampaikan oleh para pakar ekonomi dan bisnis, termasuk Prof. Dr. Fitri Ismiyanti, SE, MSi., Prof. Dr. Putu Anom Mahadwartha, S.E., M.M., serta akademisi dan praktisi lainnya.
Peserta juga melakukan praktik pembuatan alat ukur IKM dan penilaian, serta mempresentasikan hasil perhitungan SROI mereka. Tim Gama Ayam MAHAR mendapatkan kesempatan untuk memaparkan perhitungan SROI dari program mereka di hadapan Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, S.IP., M.A. Dalam presentasi ini, mereka juga menyampaikan progres pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, termasuk pengembangan ayam MAHAR dan distribusi mesin penetas telur otomatis sebagai inovasi keberlanjutan.
Pelatihan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1 (No Poverty) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program sosial yang berkelanjutan, SDG 2 (Zero Hunger) dengan mendorong ketahanan pangan melalui inovasi agrikultur seperti ayam MAHAR, serta SDG 12 (Responsible Consumption & Production) dalam pemanfaatan teknologi ramah lingkungan seperti mesin penetas telur otomatis. Dengan pelatihan ini, diharapkan setiap proyek PFSeries dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan [Penulis: Gama Ayam].
Yogyakarta, 20 Februari 2025 – PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) kembali memperkuat komitmennya untuk mendorong inovasi di industri sawit Indonesia melalui program Open Innovation. Sosialisasi program tersebut diselenggarakan di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta dihadiri oleh dosen hingga mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini juga menandai tindak lanjut kolaborasi yang telah terjalin antara BGA dan Fakultas Biologi UGM sejak tahun lalu.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerjasama antara pihak akademik dan industri untuk meningkatkan kualitas riset dan inovasi. Beliau sangat mengapresiasi kesempatan untuk melanjutkan kerjasama ini, terlebih Dekan fakultas Biologi tersebut merupakan salah satu penerima grant inovasi BGA di tahun sebelumnya.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Ade Agung Laksono, selaku Bumitama Academy Department Head PT BGA, menjadi pembicara utama. Dengan tajuk “Inovasi Terintegrasi untuk Memajukan Industri Sawit Indonesia”, Dr. Ade menyampaikan komitmen BGA untuk membuka peluang bagi peneliti Indonesia untuk terlibat langsung dalam perkembangan dan keberlanjutan industri sawit nasional. “BGA berfokus pada pengelolaan perkebunan sawit pada proses upstream, dan melalui grant riset yang kami buka, kami ingin menggali potensi peneliti Indonesia dalam memberikan solusi aplikatif terhadap berbagai permasalahan yang ada, khususnya di sektor perkebunan sawit,” ujar Dr. Ade.
Dalam presentasinya, Dr. Ade juga mengungkapkan bahwa pada tahun ini, beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh industri sawit Indonesia antara lain penurunan kapasitas produksi akibat serangan hama serta pengolahan minyak nabati dari sawit mentah yang belum optimal. Untuk itu, melalui program riset ini, BGA menyediakan kesempatan bagi para peneliti untuk mengaplikasikan hasil riset mereka langsung di lapangan, dengan memanfaatkan lahan yang disediakan oleh BGA.
Tak hanya dosen, program grant riset BGA tahun ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dari universitas di Indonesia untuk berpartisipasi. Melalui kesempatan ini, inovasi riset yang berkembang di Fakultas Biologi UGM dapat semakin berkontribusi pada kemajuan industri sawit di Indonesia, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya untuk pendidikan inklusif (SDG 4) dan kolaborasi dalam inovasi (SDG 17). Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri, serta membuka peluang bagi penelitian yang lebih aplikatif dan berdampak langsung pada sektor pertanian dan perkebunan sawit Indonesia.
Pada Rabu, 19 Februari 2025 telah dilaksanakan surveilans terhadap tikus sebagai reservoir leptospirosis dan hanta virus di Dusun Beran, Canden, Kapanewon Jetis Bantul. Kegiatan tersebut sebagai bentuk Kerjasama yang baik antara Dinas Kesehatan Bantul, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKesMas) Yogyakarta dengan Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari hasil pemeriksaan pasien yang positif dengan leptospirosis dan hanta virus, dan ditengarai juga menginfeksi anggota keluarga yang lain, serta keluarga di sekitarnya. Kegiatan surveilans telah dimulai sehari sebelumnya, yaitu Selasa 18 Februari 2025, dengan pemasangan 50 single life rat trap, dan diperoleh hasil 9 trap menunjukkan positif dengan tikus (Rattus spp.) dan 2 trap dengan tikus clurut (Suncus murinus).
Tim mahasiswa Fakultas Biologi UGM terdiri atas 5 orang mahasiswa Program Sarjana, Dita Dwi Putri, Zahwa Khoirun Nisa, Dhiyaa Sekar Hanum, Shaila Revita Zahra, Trissa Amalia Putri; dan 1 orang mahasiswa Program Pascasarjana, yaitu Rizky Nur Endah Sari. Kegiatan mahasiswa ini menunjang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Penelitian dibawah bimbingan Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M.Biomed.
Untuk selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan secara molekuler terhadap keberadaan bakteri Leptospira dan Hanta virus. Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional Fakultas Biologi UGM dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (15),dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Salam Lestari dari Fakultas Biologi…..
Komitmen GAMA AYAM terhadap visi pengabdian kepada masyarakat kembali direalisasikan melalui penyaluran mesin penetas telur dan indukan ayam kepada kelompok mitra, KWT Srikandi Mrican. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 19 Februari 2025 ini, dilakukan di demplot KWT Srikandi Mrican bersamaan dengan pertemuaan bulanan anggota. Penyerahan mesin penetas telur dan indukan ayam secara simbolis diwakilkan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dari pihak Tim GAMA AYAM kepada Ibu Nur Handayani sebagai Ketua KWT Srikandi Mrican. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapak Heru selaku perwakilan peternak ayam MAHAR di Condong Catur, perwakilan Tim GAMA AYAM lainnya Dian Sartika, S.Si., M.Sc. dan Yusuf Febrianta. Melalui penyaluran mesin penetas telur kepada KWT Srikandi Mrican ini, diharapkan dapat terjadi akselerasi eskalasi budidaya ayam di demplot KWT Srikandi Mrican.
Kegiatan penyaluran mesin penetas telur ini merupakan bentuk implementasi dari poin – poin Sustainable Development Goals (SDGs). Poin – poin tersebut terutama yaitu poin ke-9, poin ke-11, dan poin ke-17. Poin ke-9: infrastruktur, industri dan inovasi diimplementasikan melalui pengadaan mesin penetas telur yang dapat memicu tingkat keberhasilan dalam pengadaan day old chick (doc). Poin ke-11: kota dan komunitas yang berkelanjutan diimplementasikan melalui pemberdayaan produksi telur dan doc pada kelompok wanita tani di area urban. Poin ke-17: kemitraan untuk mencapai tujuan, diimplementasikan dalam bentuk jalinan kemitraan antara GAMA AYAM dengan KWT Srikandi Mrican untuk mencapai swasembada telur. Dengan diimplementasikannya poin – poin SDGs, diharapkan bahwa kegiatan kemitraan ini dapat berpartisipasi dalam menciptakan masyarakat dunia yang berkelanjutan [Penulis: Gama Ayam].
Aktivitas Summer Course yang diselenggarakan antara Fakultas Biologi UGM dan Western Sydney University yang telah dilaksanakan selama masing-masing dua hari di Yogyakarta dan Tarakan dilanjutkan dengan aktivitas di Desa Setulang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pada hari Minggu, 26 Januari 2025, tim ISC UGM dan WSU tiba di Pelabuhan Speedboat Malinau dan melanjutkan perjalanan menuju Desa Setulang. Tim ISC UGM berjumlah delapan orang yang terdiri dari dua dosen, Dr. Rury Eprilurahman, M.Sc. dan Mukhlish Jamal Musa Holle, M.EnvSc., D.Phil. serta enam orang mahasiswa, yaitu Bima Kurniawan, Birrul Qisty Mutmainah Nazara, Fauza Bahtiar Alim, Nayla Rafina, Wahyu Muzammil, dan Wa Ode Stevi. Tim ISC UGM bertemu dengan tim ISC WSU di Tarakan. Tim ISC WSU terdiri dari dua staf, Dr. John Charles Hunt dan Louise Graham serta 16 orang mahasiswa./div>
Setibanya di Desa Setulang, tim ISC UGM dan WSU mengikuti acara penyambutan dari warga Desa Setulang yang dilaksanakan dengan sangat meriah. Acara sambutan dibuka dengan tarian tradisional hingga penyampaian sambutan dari Kepala Desa Setulang, Bapak Saleh Wang. Tim ISC mulai berkegiatan di Desa Setulang keesokan harinya, pada hari Senin, 27 Januari 2025. Kegiatan pada hari tersebut berupa observasi di kebun dan area ladang padi milik warga Setulang. Peserta ISC mendapat penjelasan dari warga terkait sistem perladangan padi serta keanekaragaman jenis tumbuhan yang ditanam di kebun milik Bapak Philius, salah satu tetua adat di desa./div>
Pada hari Selasa, 28 Januari 2025, peserta ISC melanjutkan perjalanan menuju Hutan Desa Tane Olen, Setulang. Perjalanan dilakukan dengan mengendarai pickup dilanjutkan berjalan kaki menyusuri sungai. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, salah satu kelompok memulai kegiatan di Basecamp Lepo Kalung, sementara kelompok lain mulai berkegiatan di Basecamp Waterfall. Kegiatan di Tane Olen berlangsung mulai tanggal 28 Januari hingga 5 Februari 2025. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh para peserta yaitu kegiatan birdwatching di pagi hari, trekking bersama guide di pagi atau siang hari, diskusi tematik pada siang atau malam hari, serta kegiatan herping pada malam hari. Keseluruhan aktivitas tersebut dilakukan dengan menyusuri sungai dan mendaki area berbukit didampingi oleh pemandu yang merupakan warga Desa Setulang. Hutan Desa Tane Olen merupakan area hutan dataran rendah dipterokarpa yang berbukit-bukit dengan keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi./div>
Aktivitas birdwatching berlangsung rutin, pemandu mengarahkan peserta menuju tempat/spot yang cocok untuk kegiatan tersebut. Dari aktivitas tersebut, peserta dapat mendengar dan melihat burung-burung asli Kalimantan seperti enggang, kangkareng, kuau, sempur, dan banyak burung lainnya. Aktivitas herping yang dilaksanakan rutin setiap malam diikuti dengan antusias oleh para peserta. Dari aktivitas tersebut, peserta dapat mengamati katak, kodok, bangkong bertanduk, beragam jenis kadal, penyu air tawar, hingga ular. Dr. Rury Eprilurahman membimbing para peserta ISC dalam mengidentifikasi jenis-jenis herpetofauna. Selain membimbing dalam identifikasi, pada Rabu, 29 Januari 2025 diadakan sharing session dengan materi Herpetologi oleh Dr. Rury di Basecamp Lepo Kalung diikuti tim 1 dan Dr. John Hunt./div>
Selain materi-materi tersebut, pemandu membagikan pengetahuan terkait jenis-jenis tumbuhan bermanfaat pada Kamis, 30 Januari 2025. Pemandu memimpin trekking menelusuri zona riparian dan areal perbukitan untuk menunjukkan beragam tumbuhan yang dimanfaatkan warga Setulang dalam kehidupan sehari-hari. Malamnya, diadakan diskusi terkait etnobotani tumbuhan obat Desa Setulang antara peserta ISC dan warga lokal. Pada Sabtu, 1 Februari diadakan diskusi antara Tetua (Pak Philius), Kepala Desa (Pak Saleh Wang), dan perwakilan pengurus Tane Olen (Andrew dan Ran). Diskusi tersebut membahas sejarah Desa Setulang, usaha-usaha warga mempertahankan Tane Olen sebagai hutan desa, hingga manajemen pengelolaan Tane Olen./div>
Rabu, 5 Februari 2025 tim ISC mengakhiri kegiatan lapangan di Tane Olen. Seluruh peserta ISC dari dosen, mahasiswa, pemandu, porter, dan juru masak kembali ke Desa Setulang. Malam harinya, diadakan upacara penutupan kegiatan ISC yang dihadiri oleh Camat Malinau Selatan Hilir, Kepala Desa Setulang, dan para Tetua Desa Setulang. Pada acara tersebut disajikan berbagai tarian tradisional oleh anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kegiatan berlangsung dengan lancar, diakhiri dengan tarian bersama seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut. Keseluruhan kegiatan ISC UGM dan WSU selaras dengan poin-poin tujuan perkembangan berkelanjutan (SDGs) nomor 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), 14 (Kehidupan di Bawah Air), dan 15 (Kehidupan Darat). (BK)
Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan delegasi dari University of Dundee, United Kingdom, dalam rangka mendiskusikan tindak lanjut kerja sama akademik antara kedua institusi. Delegasi University of Dundee diwakili oleh Dr. Christine Graham selaku Academic Regional Lead for South East Asia sekaligus Associate Dean for Student Recruitment and Global Partnership, School of Life Science. Kunjungan ini berlangsung di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM dan turut dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono (Dekan Fakultas Biologi UGM), Dr. Eko Agus Suyono (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni), Sukirno, Ph.D. (Ketua Program Studi Sarjana), serta Matin Nuhamunada, Ph.D. (Sekretaris Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi UGM).
Sejak tahun 2024, Fakultas Biologi bersama dengan beberapa fakultas lainnya di UGM telah menjalin kerja sama double degree dengan University of Dundee khususnya pada program master biologi melalui School of Life Science. Program ini mendapat dukungan dari berbagai skema beasiswa, termasuk beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta berbagai beasiswa lain yang ditawarkan oleh University of Dundee.
Dalam kunjungan ini, Dr. Graham memperkenalkan lebih lanjut University of Dundee, khususnya School of Life Science, dengan memaparkan berbagai aktivitas mahasiswa, fasilitas kampus, serta riset yang berfokus di bidang Biologi Sel dan Molekuler. Sesi ini diikuti dengan presentasi dari Dr. Eko Agus Suyono yang memperkenalkan Fakultas Biologi UGM kepada delegasi University of Dundee.
Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono menyambut baik diskusi ini dan menegaskan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung kolaborasi akademik internasional. Beliau menyoroti tingginya animo mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri serta berbagai kesempatan beasiswa yang tersedia. Selain itu, Prof. Budi juga menyebutkan bahwa beberapa mahasiswa dari International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Biologi UGM saat ini tengah menjalani program double degree di University of Leeds, United Kingdom, serta Australian National University, Australia.
Diskusi juga mencakup potensi pengembangan Program Academic Validation, yaitu program validasi kurikulum antar universitas yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengakuan gelar dari University of Dundee tanpa harus mengikuti perkuliahan langsung di sana. Program ini diharapkan dapat berjalan berkesinambungan dengan inisiasi skema 4+1 (Undergraduate-Master). Selain itu, Matin Nuhamunada, Ph.D. menambahkan bahwa University of Dundee memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam agenda tahunan internasional Fakultas Biologi UGM, seperti International Summer Course (ISC) dan International Conference on Biological Science (ICBS).
Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan antara Fakultas Biologi UGM dan University of Dundee. Diskusi tindak lanjut ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mendorong peningkatan akses dan mutu pendidikan tinggi melalui kolaborasi akademik internasional (SDG 4) serta menekankan pentingnya sinergi antar institusi pendidikan dalam menciptakan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia di tingkat global (SDG 17).
Yogyakarta, 13 Februari 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam diskusi inisiasi kerja sama dengan University College Cork (UCC), Irlandia. Diskusi ini dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, Prof. Ir. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D., IPM, dan dihadiri oleh delegasi dari berbagai fakultas di UGM, diantaranya Fakultas Biologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), serta Fakultas Teknologi Pertanian. Delegasi Fakultas Biologi diwakili oleh Nur Indah Septriani, Ph.D., selaku Kepala Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi.

Ms. Neasa O’Connor, International Recruitment Manager College of Science, Engineering and Food Science UCC, menyampaikan potensi kolaborasi Fakultas Biologi UGM dengan School of Microbiology UCC. Dalam kesempatan ini, UCC menawarkan dua skema program master, yaitu reguler dan by research, sebagai bagian dari inisiasi program double degree dengan program Master Biologi di UGM. Ms. Neasa menyoroti potensi kerja sama double degree dalam program Master of Microbiome Science, program studi baru di UCC, serta program master lainnya seperti Master in Bioinformatics dan Master in Biotechnology and Industrial Sciences.
Nur Indah Septriani, Ph.D., menyampaikan apresiasi dan menyambut baik inisiasi kerja sama dengan UCC. Beliau menyebutkan bahwa Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama double degree dengan berbagai perguruan tinggi dunia di tingkat sarjana melalui International Undergraduate Program (IUP), serta di tingkat master dan doktoral. Selain itu, beliau juga menawarkan potensi kolaborasi dalam program internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi UGM, seperti International Summer Course (ISC) dan International Conference on Biological Science (ICBS).
Diskusi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan akademik antara Fakultas Biologi UGM dan University College Cork, Irlandia. Inisiasi kerja sama ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 4) yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pendidikan tinggi melalui kolaborasi akademik internasional. Selain itu, kerja sama ini juga mendukung SDG 17, yang menekankan pentingnya kemitraan antar institusi pendidikan dalam menciptakan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia di tingkat global.
Keberhasilan implementasi hasil penelitian kembali digagas oleh Fakultas Biologi UGM melalui kerjasama dengan KAGAMA Kalimantan Timur– diwakili oleh Drs. Lalu Fauzul Idhi. Implementasi tersebut berupa perbanyakan populasi ayam kampung ‘MAHAR’ di salah satu area penyangga IKN Nusantara, yaitu Balikpapan. Perbanyakan atau budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ meliputi koleksi telur, penetasan, perawatan & pembesaran, dan seleksi indukan. Ayam kampung ‘MAHAR’ sendiri mulanya dikembangkan di Stasiun Penelitian Sawitsari dan menjadi objek penelitian Tim Riset GAMA AYAM dibawah bimbingan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.. Melalui kegiatan ini, ayam kampung ‘MAHAR’ diproyeksikan dapat menjadi strain ayam petelur kampung unggulan untuk mencukupi kebutuhan telur di masa mendatang. Selain bersama dengan KAGAMA Kalimantan Timur, kegiatan ini juga melibatkan peternak ayam lokal sebagai pelaku aktif budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Salah satu mitra kami, Bapak Sultan (bersama rekannya), telah berhasil membudidayakan ayam ini hingga mencapai puluhan, bahkan ratusan, dalam waktu singkat di Balikpapan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mencapai swasembada telur dan kemandirian penyediaan stok ayam petelur di Indonesia.
Kegiatan budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan dilanjutkan dengan kunjungan dan studi banding Tim Riset GAMA AYAM ke pusat budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Kunjungan tersebut dilakukan pada Rabu, 12 Februari 2025, dan diwakili oleh Prananda Imammuddin Dzaki, Yusuf Febrianta, serta Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., sebagai Kepala Tim Riset GAMA AYAM. Kunjungan ini berisi controlling dan sharing terkait perkembangan ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Controlling yang dilakukan seperti pengamatan homogenitas dan variasi genetik populasi ayam kampung ‘MAHAR’ yang diperbanyak. Sharing yang dilakukan berkaitan dengan kematangan seksual dan keberhasilan penetasan beberapa batch ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menegaskan komitmen Fakultas Biologi UGM bersama KAGAMA Kalimantan Timur serta peternak lokal dalam mempopulerkan ayam kampung ‘MAHAR’ sebagai strain petelur asli Indonesia.
Inisiasi kegiatan perbanyakan ayam kampung ‘MAHAR’ di salah satu area penyangga IKN Nusantara merupakan implementasi dari beberapa poin dalam sustainable development goals (SDGs). Poin – poin tersebut meliputi poin 8: pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, poin 11: kota dan komunitas yang berkelanjutan, serta poin 17: kemitraan untuk mencapai tujuan. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi diimplementasikan dalam budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ untuk menghasilkan daging dan telur ayam kampung yang dapat diperjualbelikan. Kota dan komunitas yang berkelanjutan diimplementasikan melalui partisipasi peternak lokal untuk mendukung swasembada telur. Kemitraan untuk mencapai tujuan diimplementasikan melalui kerjasama yang dibangun dengan KAGAMA Kalimantan Timur dengan penuh komitmen. Implementasi poin – poin SDGs tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Indonesia
Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Faculty of Science, Leiden University, Belanda, merayakan satu dekade kemitraan akademik dan riset yang telah memberikan dampak besar bagi pengembangan ilmu biologi. Bertempat di Ruang Sidang Pimpinan Fakultas Biologi UGM, hadir Prof. Dr. Herman Spaink dari Faculty of Science Leiden University, bersama Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. serta Dr. Luthfi Nur Hidayat, S.Si., M.Sc. Dosen Fakultas Biologi UGM lulusan Leiden University The Netherlands.

Sejak dimulainya kerja sama pada tahun 2015, Fakultas Biologi UGM dan Leiden University telah menjalankan berbagai proyek penelitian bersama, program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta publikasi ilmiah internasional. Puncaknya, pada September 2024, Fakultas Biologi UGM dan Graduate School, Faculty of Science, Leiden University menandatangani Joint Doctoral Degree Agreement. Program ini memungkinkan mahasiswa dari kedua universitas untuk memperoleh gelar doktor dengan bimbingan dari para ahli di kedua institusi. Perjanjian ini menegaskan komitmen kedua institusi dalam memperkuat hubungan akademis dan riset di bidang biologi.
Selain itu, kedua universitas juga berkolaborasi dalam pembentukan Fasilitas Riset Zebrafish. Fasilitas ini diharapkan menjadi pusat riset internasional untuk mendukung pengembangan penelitian di bidang kesehatan serta pengujian produk alami dari Indonesia. Kolaborasi ini sejalan dengan visi UGM dalam mengembangkan riset unggulan di bidang bioteknologi dan kesehatan masyarakat.
Dengan satu dekade keberhasilan yang telah diraih, kedua institusi berkomitmen untuk terus memperluas dampak riset dan inovasi di tingkat global sekaligus memperkuat peran mereka sebagai pusat unggulan riset biologi. Diharapkan, kolaborasi ini akan terus menghasilkan program-program kolaboratif, pertukaran pelajar, riset bersama, dan publikasi ilmiah yang berkualitas, memberikan manfaat signifikan bagi komunitas akademik dan masyarakat luas.
Kerja sama yang terjalin tersebut juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Khususnya, SDG 4 (Quality Education) yang mendukung akses terhadap pendidikan berkualitas di tingkat global, SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) dimana pengembangan fasilitas riset dan inovasi ilmiah dalam bidang bioteknologi mendukung kemajuan infrastruktur penelitian di tingkat internasional, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) yang mana kolaborasi antara UGM dan Leiden University mencerminkan pentingnya kemitraan global dalam mendukung penelitian, inovasi, dan pengembangan akademik. Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya memperkuat jaringan akademik dan riset, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan secara lebih luas.
Pada hari Jumat, 14 Februari 2025 pukul 13.00-14.30 WIB, telah dilaksanakan Gentalk 1 yang berlangsung di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Kegiatan tersebut ditujukan kepada mahasiswa Formasigen dan umum. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembina Formasigen. Kegiatan Gentalk menjadi wadah diskusi aktif dan sharing antara alumni atau kakak tingkat terkait topik skripsi yang dikerjakan dengan anggota Formasigen dan umum. Pada kegiatan Gentalk pertama di tahun ini terdapat 3 narasumber, yaitu Azizah Tyas Nugrahanty, S.Si., Lucia Arum Sekar Meysari, S.Si., dan Tiara Putria Judith. Azizah Tyas Nugrahanty, S.Si. dan Lucia Arum Sekar Meysari, S.Si., merupakan mahasiswi S2 Fakultas Biologi UGM angkatan 2023 sedangkan Tiara Putria Judith merupakan mahasiswi S2 Fakultas Biologi UGM angkatan 2024 di bawah bimbingan Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. sebagai dosen pembimbing skripsinya.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, Andreas Wibisono selaku Divisi Keilmuan Kabinet HomeoGenesis 2025, dilanjutkan sambutan oleh Pembina Formasigen 2025 Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. Dari sambutan tersebut, Ibu Ganies berharap kegiatan Gentalk ini dapat terlaksana secara rutin dan semakin baik kedepannya sehingga dapat menjadi wadah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan dilanjutkan dengan pematerian oleh narasumber dengan topik yang berjudul “Pendekatan Bioinformatika dalam Riset Genomik: Whole Genome Sequencing (WGS)”. Pada pematerian ini telah disampaikan sejarah NGS (Next Generation Sequencing) yang merupakan pengembangan dari metode terdahulu, yaitu Sanger sequencing. Berbeda dengan metode sebelumnya yaitu Sanger sequencing, NGS mampu mendeteksi keseluruhan genome dalam waktu yang lebih singkat dan menghasilkan high-throughput. Salah satu pengaplikasian dari NGS adalah WGS (Whole Genome Sequencing). Narasumber memberikan pengenalan website yaitu usegalaxy yang merupakan platform daring sumber terbuka yang memudahkan pengguna untuk analisis data genome sequencing. Partisipan diberi arahan untuk mengakses website tersebut dan mengikuti langkah-langkah yang diberikan dari narasumber. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan audiens dan penutupan. Dengan dilaksanakan kegiatan Gentalk yang pertama pada tahun ini, diharapkan menjadi awal yang baik untuk menjadi wadah diskusi yang menarik dan bermanfaat agar menjadi gambaran tentang penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di bawah bimbingan dosen-dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. [Penulis: Formasigen]