Pada Rabu, 9 Agustus 2023 tim beranggotakan beberapa mahasiswa meliputi Bima Kurniawan, Ima Laidiya Melani, dan Zenith Caitra Ardhenareshvari beserta ketua tim Abdul Razaq Chasani, Ph.D. telah mewakili tim survei keanekaragaman flora di Kabupaten Bantul untuk mempublikasikan hasil penelitiannya. Perwakilan ini mewakili mahasiswa lain dalam tim, yaitu Reza Raihandhany, Aji Sukma, Annisa Mawarni, Lisna Nur Aini, Puspita Kusuma Astuti, dan Zildan Basara. Penelitian kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul ini telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2023.
Publikasi hasil penelitian dilakukan dalam acara bertajuk “Ekspose Keanekaragaman Hayati Vegetasi Pantai di Kabupaten Bantul”, yang diselenggarakan di Restoran Gendal-Gendul, Jl. Parangtritis No. 18, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul. Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain pejabat dan staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Perwakilan Bappeda Kabupaten Bantul, Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Bantul, serta Perwakilan BKSDA Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Kepala Dinas LH Bantul diwakili oleh Subkoordinator Kelompok Substansi KSDA dan Keanekaragaman Hayati, Yuyun Prihatining Rahmah, S.Pt., M.Ec.Dev. dilanjutkan oleh acara utama yaitu publikasi hasil penelitian oleh perwakilan tim dari Fakultas Biologi, Abdul Razaq Chasani, Ph.D. dan Bima Kurniawan. Tanya-jawab dilakukan setelah presentasi usai dilanjutkan dengan makan siang bersama.
Kegiatan presentasi hasil penelitian berjalan dengan lancar, perwakilan tim menyampaikan hasil penelitian berupa 141 spesies tercatat dari 47 suku, beberapa formasi vegetasi khas pantai teramati di pesisir selatan Bantul. Formasi vegetasi tersebut antara lain formasi pes-caprae di sepanjang garis pasang-surut, formasi Barringtonia di kawasan pantai yang lebih tinggi dari zona pasang surut, dan formasi dunes yang dijumpai di Gumuk Pasir Parangkusumo. Selain formasi vegetasi tersebut, dijumpai tumbuhan pada habitat hutan bakau dan estua.ri. Di samping umum ditemukan di pesisir, dipaparkan pula beberapa tumbuhan khas yang bermanfaat, antara lain Passiflora foetida (rambusa), Coccinia grandis (timun tikus), dan Borassus flabellifer (siwalan). Sesi presentasi dilanjutkan tanya-jawab yang aktif dari para tamu undangan. Perwakilan DLH Kab. Bantul dan BKSDA Yogyakarta menanyakan terkait karakteristik tumbuhan khas pesisir seperti cemara udang (Casuarina equisetifolia) hingga tumbuhan khas hutan bakau seperti bintaro (Cerbera manghas). Diskusi antara peserta dengan presenter berjalan baik dengan dimoderatori oleh Ibu Yuyun.
Setelah makan siang bersama, ekspose kehati ditutup dengan foto bersama. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari ekspose kehati Kabupaten Bantul yang mencakup kehati fauna dan flora yang bekerjasama dengan institusi pendidikan, salah satunya Fakultas Biologi UGM. Keberhasilan survei flora ini menjadi hasil baik bagi kedua instansi. Dalam waktu dekat, hasil penelitian akan dipublikasikan sebagai monograf supaya dapat bermanfaat dalam lingkup yang lebih luas. Kegiatan ini selaras dengan poin tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs) meliputi peningkatan pendidikan yang berkualitas, pelestarian kehidupan darat, serta membangun komunitas yang berkelanjutan. Hasil tersebut diharapkan mendukung keberlanjutan pelestarian tumbuhan khas vegetasi pantai untuk menyongsong visi Gubernur DIY 2022-2027, pemberdayaan kawasan selatan. (BK)