Yogyakarta, 1 Juni 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakakn Stadium Generale bertajuk Peranan Riset dalam Pengembangan Industri Kepala Sawit. Kuliah umum yang dilenggarakan di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM tersebut dihadiri oleh dosen dan mahasiswa, dengan narasumber Dr. Tony Liwang, Komite Penelitian dan Pengembangan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).
“Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan kita sebagai peneliti diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan riset dan aplikasi pengelolaan hasil perkebunan tersebut,” ungkap Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM dalam sambutannya Sabtu (1/6). Beliau menambahkan kontribusi riset dan aplikasinya perlu diteruskan terlebih untuk mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kuliah umum tersebut selanjutnya dipandu oleh Tia Efriansi, S.Si, salah satu mahasiswa program studi doktor Fakultas Biologi UGM. Tia memberikan gambaran bagaimana industri kelapa sawit di Indonesia ini berkembang hingga saat ini dan potensi-potensinya, sebelum kemudian memperkenalkan narasumber perkuliahan dari Komite Penelitian dan Pengembangan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS), Dr. Tony Liwang.
Dr. Tony Liwang merupakan anggota dari Komite Penelitian dan Pengembangan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS). Beliau adalah penemu 12 varietas Kelapa Sawit, termasuk tanaman klon hasil kultur jaringan kelapa sawit dengan produktivitas tinggi, serta penemu 300 lebih gen yang telah terdaftar di GeneBank. Setidaknya terdapat 14 paten di bawah nama Dr. Tony yang telah diaplikasikan hingga skala komersiil.
“Sawit merupakan penyumbang devisa migas (minyak dan gas) terbesar di Indonesia,” ungkap Dr. Tony dalam presentasinya Sabtu (1/6). Beliau menegaskan potensi besar kelapa sawit yang diproduksi Indonesia setiap tahunnya, hingga potensi riset pengelolaan limbah pasca panennya yang masih terus dikembangkan.
Minyak sawit sendiri merupakan komponen yang tidak jarang ditemui di kehidupan sehari-hari, melalui produk makanan atau food derivatives produksi berbagai perusahaan multinasional. Sebut saja produk minyak goreng, margarine, susu, vitamin dan suplemen, hingga sabun.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) berperan dalam pengelolaan dana pengembangan riset kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Dr. Tony memberikan pemaparan beberapa riset potensial yang telah didukung oleh BPDP KS, diantaranya inovasi produksi enzim ligninolitik, CMC jamur konsumsi, dan pupuk organik dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS), teknologi produksi bioplastic dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS), produksi sabun kalsium dari lemak minyak sawit (PFAD) untuk peningkatan produksi susu sapi, produksi MDAG (emulsifier) dari minyak sawit, produksi tinta cetak (green varnish) dari turunan minyak sawit, produksi benang dan kain dari serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS), produksi biochar (arang propolis), dan lain sebagainya.
“Tantangan dari pengembangan riset sering kali terhenti pada tahapan riset awal dan sulit untuk mencapai ke tahap komersialisasi,” tukas Dr. Tony selanjutnya. Beliau mengungkapkan sebagai besar permasalahan ada pada proses scalling up hasil riset ke tingkat industri. Dalam hal tersebut, BPDP KS berperan untuk menjembatani penelitian dan pengembangan riset sawit untuk menghasilkan produk dan teknologi hingga tahap komersialisasi.
Kuliah umum dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Peserta sangat antusias sepanjang perkuliahan dan diharapkan melalui paparan kuliah tersebut dapat merangsang gagasan yang inovatif dan aplikatif khususnya dalam mendukung pengembangan riset sawit, serta secara tidak langsung berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di Indonesia.