Soedirman Event of Animal Husbandry (SEARY) 8.0 merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengembangan Peternakan (UP3), Fakultas Peternakan, Universiras Jendral Soedirman pada tanggal 2-4 Mei 2025.. Kegiatan SEARY 8.0 dilaksanakan secara offline yang terdiri dari lomba esai dengan tema “Kontribusi Inovasi dan Kreativitas Generasi Muda dalam Mengelola Sumber Daya Guna Mewujudkan Ketahanan dan Ekonomi Berkelanjutan Menuju Swasembada Nasional”.
Mahasiswa S1 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Angkatan 2022, yaitu Intan Nur Aprilia, Muhammad Faris Khiar Calosa, dan Genoveva Ristining Tyas berhasil meraih prestasi berupa Silver Medal pada Lomba Esai yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman Tingkat Nasional 2025 di bawah bimbingan Bapak Tyas Ikhsan Hikmawan, S.Si., M.Sc., Ph.D. Karya esai ini diajukan dengan subtema “Lingkungan” yang berjudul “Inovasi Pemulihan Lahan Bekas Tambang Nikel melalui Phytomining Ramah Lingkungan dengan Alyssum murale sebagai Tanaman Hiperakumulator Unggul”.
Adanya permasalahan tanah yang tercemar oleh logam nikel dapat memengaruhi produksi tanaman dan menghambat pengelolaan berkelanjutan mendasari pembuatan karya esai ini. Inovasi remediasi lahan bekas tambang nikel dengan metode phytomining menggunakan tanaman hiperakumulator, yaitu Alyssum murale menjadi solusi berkelanjutan dalam memulihkan lahan bekas tambang nikel yang tercemar. Dengan memanfaatkan tanaman Alyssum murale yang memiliki kemampuan dalam mengakumulasi nikel dari tanah tercemar dan mengkonsentrasikannya dalam jaringan tumbuhan, membuka peluang untuk ekstraksi logam sekaligus pemulihan lahan bekas tambang. Inovasi yang kami berikan ini, selain menggunakan metode remediasi lahan yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomis melalui potensi ekstraksi logam nikel yang dapat dimanfaatkan kembali dalam berbagai aplikasi industri. Diharapkan dengan penggunaan tanaman A. murale dalam metode phytomining dapat menjadi strategi berkelanjutan yang tidak hanya berkontribusi pada pemulihan kualitas lingkungan dengan pemanfaatan sumber daya, tetapi juga meningkatkan ekonomi dengan perolehan kembali logam nikel. Dengan menerapkan metode phytomining ini, juga dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi masalah pencemaran tanah oleh aktivitas penambangan nikel sehingga lahan bekas penambangan nikel dapat menjadi lahan produktif. Lahan yang produktif ini akan meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan global, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lahan tersebut. [Penulis: Intan Nur Aprilia]