Setelah sukses menggelar batch pertama, Laboratorium Sistematika Hewan membuka kembali rangkaian workshop “Teknik Analisis eDNA untuk Monitoring Biodiversitas Batch 2” yang. Workshop ini berlangsung selama tiga hari, dimulai pada hari Senin, 2 Juni 2025, dan berfokus pada penggunaan teknologi Environmental DNA (eDNA) dalam pemantauan biodiversitas.
Acara dimulai dengan sambutan dan laporan oleh Ketua Pelaksana Dr. Dwi Sendi Priyono, yang juga Koordinator Workshop, yang menjelaskan tujuan workshop serta pentingnya teknologi eDNA dalam riset biodiversitas. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama dan Alumni di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuka kegiatan ini secara resmi dengan memberikan sambutan yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam konservasi keanekaragaman hayati. Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang turut berperan aktif dalam membantu kelancaran acara.
Acara dimulai dengan sambutan dan laporan oleh Ketua Pelaksana Dr. Dwi Sendi Priyono, yang juga Koordinator Workshop, yang menjelaskan tujuan workshop serta pentingnya teknologi eDNA dalam riset biodiversitas. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama dan Alumni di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuka kegiatan ini secara resmi dengan memberikan sambutan yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam konservasi keanekaragaman hayati. Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang turut berperan aktif dalam membantu kelancaran acara.
eDNA merupakan jejak genetik yang dikeluarkan oleh organisme ke lingkungan melalui berbagai cara, seperti sel kulit, lendir, urin, feses, atau jaringan tubuh lainnya. Teknologi ini memungkinkan deteksi spesies secara non-invasif, sangat sensitif, dan efisien, tanpa perlu menangkap atau mengamati individu secara langsung. Hari pertama workshop ini akan dimulai dengan pengambilan sampel air dari sungai sebagai langkah awal, diikuti dengan pelatihan teknik ekstraksi eDNA di laboratorium. Workshop ini akan berlangsung selama tiga hari, dengan agenda sebagai berikut:
- Hari 1: Pengenalan eDNA, sampling air dari sungai, dan pelatihan ekstraksi eDNA.
- Hari 2: Fokus pada teknik PCR dan qPCR untuk analisis eDNA.
- Hari 3: Memahami bioinformatika untuk analisis hasil eDNA.
Workshop ini telah terisi penuh dengan diikuti oleh peserta dari berbagai universitas dan lembaga, termasuk Universitas Tanjungpura, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Terbuka, BRIN, Universitas Internasional Batam, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Sumatera Utara, Yayasan Kanopi Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan ITS Surabaya. Acara ini juga didukung oleh berbagai instansi di bidang molekuler dan biodiversitas, yaitu: PT Sciencewerke; PT Kairos Jaya Sejahtera; PT Indolab Utama; PT Intralab Ekatama; PT Auror Biosains; IGF; Generasi Biologi; Yayasan Kanopi; PT Advisains.
Workshop ini berkontribusi pada pencapaian SDG 14 (Kehidupan di Bawah Air) dan SDG 15 (Kehidupan di Darat). Teknologi eDNA dapat mendukung pelestarian ekosistem perairan dan daratan, serta memberikan solusi non-invasif untuk pemantauan biodiversitas di berbagai ekosistem. Dr. Dwi Sendi Priyono berharap workshop ini dapat memperluas pemahaman tentang pentingnya teknologi eDNA dalam pemantauan keanekaragaman hayati dan konservasi alam di Indonesia sebagai salah satu hotspot biodiversitas tropika.