Yogyakarta, 26 Agustus 2025 – Setiap keterbatasan selalu menyimpan ruang untuk meraih mimpi. Hal itu dibuktikan oleh Anis Rahmatillah, S.Si., mahasiswi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), yang meskipun menghadapi tantangan fisik tetap berhasil menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih gelar Sarjana Biologi predikat (IPK 3,53).
Melalui skripsinya berjudul “Respons Anatomis dan Analisis Histokimia Batang Tembakau (Nicotiana tabacum L. ‘Manilo’) dengan Penambahan Pupuk Nitrogen pada Cekaman Kekeringan”, di bawah bimbingan Ibu Dr. Dra. Maryani, M.Sc., dan didanai dari hibah Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa (KDM) Ibu Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si., Anis meneliti mekanisme adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan. Penelitian ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 13: Penanganan Perubahan Iklim dan SDGs 2: Tanpa Kelaparan, serta memberikan kontribusi nyata bagi pemahaman tentang pertanian berkelanjutan di tengah krisis iklim global.
Tidak hanya berprestasi di bidang akademik, Anis juga aktif sebagai asisten praktikum pada mata kuliah Biologi Umum, Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, serta >Anatomi Tumbuhan. Selain itu, ia turut berkiprah dalam Kelompok Studi Arsitektur Taman. Dedikasi tersebut mencerminkan komitmennya terhadap SDGs 4: Pendidikan Berkualitas, dengan berperan memperkuat kualitas pembelajaran dan transfer ilmu di lingkungan akademik.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., menyampaikan apresiasi:
“Keberhasilan Anis Rahmatillah adalah pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa keterbatasan bukanlah penghalang, melainkan batu loncatan menuju pencapaian. Anis adalah wujud nyata bahwa dengan tekad, dedikasi, dan keyakinan, tidak ada mimpi yang mustahil diraih.”
Lebih jauh, kisah perjuangan Anis membuktikan bahwa pendidikan tinggi yang inklusif mampu membuka ruang yang sama bagi semua mahasiswa, tanpa memandang latar belakang maupun kondisi fisik.
Kisah inspiratifnya menegaskan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam menghadirkan lingkungan akademik yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung tercapainya SDGs 4: Pendidikan Berkualitas dan SDGs 10: Mengurangi Kesenjangan.
Semoga langkah Anis menjadi suluh bagi generasi muda, bahwa kekuatan sejati tidak lahir dari kesempurnaan, melainkan dari keberanian untuk terus melangkah—mengubah keterbatasan menjadi kekuatan, dan menebarkan inspirasi demi masa depan yang lebih baik.