Jakarta, 16 September 2025 – Integrated Genome Factory (IGF), fasilitas riset dan layanan genomik di bawah naungan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), turut berpartisipasi aktif dalam Seminar “Application of Oxford Nanopore Adaptive Sampling in Precision Medicine: Pharmacogenomics and Hereditary Cancer”. Acara yang diselenggarakan oleh Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan (BB Binomika) Kementerian Kesehatan RI di Auditorium Gedung Eijkman RSCM Jakarta ini menjadi platform strategis untuk mendalami perkembangan terkini genomic medicine di Indonesia.
Seminar ini menghadirkan pakar ahli yakni Simon Dunbar dari Oxford Nanopore Technologies dan Levana Sani dari Nalagenetics, yang memaparkan secara komprehensif alur kerja pharmacogenomics (PGx) dan analisis panel kanker herediter (hereditary cancer). Fokus utama pembahasan adalah pemanfaatan teknologi sekuensing generasi terbaru, khususnya metode adaptive sampling yang memungkinkan analisis genom menjadi lebih efisien dan terarah pada gen-gen target (pharmacogenes) atau penanda genetik lainnya. Proses ini secara efisien memperkaya (enrichment) data dari wilayah genom yang menjadi fokus, tanpa memerlukan persiapan sampel di laboratorium yang rumit dan memakan waktu (seperti PCR atau hybrid-capture). Sebagai tindak lanjut dari deteksi yang dapat dilakukan dengan teknik adaptive sampling ini, Levana Sani kemudian memaparkan sistem pelaporan (reporting) dari Nalagenetics yang terintegrasi untuk dapat menerjemahkan hasil deteksi pada upaya pengobatan (actionable items). Hal ini akan memudahkan dokter, peneliti dan atau pasien memahami kondisi lebih tepat untuk rekomendasi penanganan lebih lanjut.
Kehadiran perwakilan dari IGF Fakultas Biologi UGM dalam seminar ini tidak hanya bertujuan untuk menyerap pengetahuan, tetapi juga untuk menjajaki peluang kolaborasi yang lebih erat. Dalam diskusi yang berlangsung di sela-sela acara, IGF membahas potensi kerja sama lanjutan dengan para pemangku kepentingan untuk pemanfaatan fasilitas sekuensing genomik yang dimiliki. IGF siap mendukung kebutuhan riset dan klinis nasional dengan teknologi seperti Promethion 24 (Oxford Nanopore Technologies), yang merupakan salah satu instrumen terdepan untuk pemetaan genom skala besar.
“Partisipasi kami dalam forum penting yang diinisiasi oleh BB Binomika Kemenkes ini menegaskan komitmen IGF untuk menjadi bagian dari ekosistem genomik nasional, terkhusus untuk bidang genomic medicine” ujar Indra Lesmana, M. Sc selaku pengelola fasilitas. “Kami membuka pintu seluas-luasnya untuk kolaborasi, terutama dalam pemanfaatan kapasitas teknologi dan keahlian yang kami miliki di UGM untuk mendukung agenda kesehatan nasional.”
Partisipasi ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi kolaborasi strategis antara IGF Fakultas Biologi UGM dengan institusi pemerintah, akademik, dan riset di Indonesia, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi layanan kesehatan berbasis genomik yang mana mendukung Sustainable Development Goals (SDG)s point 3: Good Health and Well-Being dan SDG point 9: Industry, Innovation and Infrastructure. (Aditya Aryandi Setiawibawa, M. Sc)
Tentang Integrated Genome Factory (IGF)
Integrated Genome Factory (IGF) adalah fasilitas riset dan layanan genomik yang berlokasi di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Didukung oleh teknologi sequencing generasi terbaru, IGF melayani kebutuhan analisis genomik untuk para peneliti dari dalam dan luar UGM, serta berkomitmen untuk mendukung kemajuan riset ilmu hayati di tingkat nasional dan internasional. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi igf-sequencing.com.






