Yogyakarta, 2 Mei 2025 — Dr. Eko Agus Suyono, dosen dan peneliti dari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, berpartisipasi sebagai narasumber dalam Regional Research Catalyst Webinar of 2025 Webinar #4 bertema “Sustainable Development and Education” yang diselenggarakan oleh The Faculty of Education, Monash University, Australia. Webinar tersebut berlangsung secara daring pada Rabu, 30 April 2025 dan dipandu oleh Eisuke Saito dari Monash University.
Dalam webinar ini, Dr. Eko menyampaikan materi bertajuk “The Environment, Sustainability, and Universities in Indonesia: An Examination of the Nexus”, yang merupakan bagian dari salah satu bab buku hasil kolaborasi antara dirinya dengan Ko Nomura dari Nagoya University, Jepang. Selain Dr. Eko, Professor Alex Lechner, pakar urban design dari Monash University Indonesia, juga memberikan perspektif dalam diskusi tentang keterkaitan antara pendidikan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik, lebih khususnya Indonesia.
Paparan Dr. Eko menyoroti dinamika sejarah dan tantangan pendidikan lingkungan serta pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya program tersebut sudah ada sejak era 1970-an, bahkan sudah ada pada masa sebelumnya melalui program pramuka. UGM menjadi pelopor program pembangunan berkelanjutan dengan pendekatan berbasis kolaborasi dosen dan mahasiswa bersama dengan masyarakat, yaitu kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejak tahun 1951 melalui program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) untuk membantu pemerintah dalam menyediakan tenaga pengajar di luar pulau Jawa. Program KKN tersebut masih berjalan sampai saat ini yang sudah mengalami perubahan paradigma dari pembangunan menjadi pemberdayaan, sehingga namanya menjadi Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Selanjutnya, Dr. Eko menekankan pentingnya peran institusi pendidikan tinggi dalam mengintegrasikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial secara lebih terstruktur. Ia juga menyampaikan bahwa pendanaan strategis dan dukungan kelembagaan sangat dibutuhkan untuk memperkuat jembatan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam aksi nyata terhadap isu-isu pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Education for Sustainable Development).
Topik yang disampaikan Dr. Eko mencerminkan komitmen kuat terhadap tujuan-tujuan global dalam Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung pendidikan berkualitas (SDG 4), pengembangan komunitas yang berkelanjutan (SDG 11), aksi terhadap perubahan iklim (SDG 13), serta kolaborasi lintas sektor dan institusi (SDG 17). Dengan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan, paparan ini menegaskan pentingnya kontribusi Indonesia dalam menyukseskan agenda global pembangunan berkelanjutan melalui integrasi ilmu pengetahuan, kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat.