Pada hari Minggu, 18 Mei 2025 Kelompok Studi Kelautan (KSK) menghadirkan kembali Forum Kajian Kelautan (FKK) 2025. FKK merupakan suatu forum yang mengkaji isu-isu kelautan dari berbagai sudut pandang. Tujuan dari forum ini adalah untuk menyajikan fakta maupun opini, serta meninjau kebijakan pemerintah secara mendalam mengenai problematika kelautan yang masih menjadi perbincangan publik. Selain itu, kegiatan FKK juga bertujuan sebagai wadah bertukar pikiran, aspirasi, pendapat, dan pengetahuan baik dari audiens maupun narasumber yang berasal dari organisasi/lembaga yang terkait dengan tema FKK.
Pada tahun ini, FKK dilaksanakan secara hybrid dengan mengusung tema “Bayang-Bayang IUU Fishing: Ancaman Bagi Nelayan Lokal, Ekosistem, dan Kedaulatan Maritim Indonesia”. Isu ini diangkat sebagai bentuk kepedulian terhadap IUU Fishing yang tidak hanya mengancam kedaulatan maritim, tetapi juga sumber daya alam, kelangsungan hidup nelayan lokal serta awak kapal di seluruh Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kelompok Studi dan Lembaga Fakultas Biologi UGM, juga beberapa komunitas maupun organisasi eksternal, seperti Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) UGM, Marine Education and Research Organization, Generasi Peduli Iklim, LPSPL Daerah Istimewa Yogyakarta, Dislautkan DIY, Ditpolairud polda DIY, dan lain-lain.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dilanjut dengan sambutan ketua KSK Biogama oleh saudara Aris Budi Rahman. Sambutan kedua oleh Bapak Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku pembina KSK Biogama. Sesi selanjutnya adalah pengenalan narasumber. Narasumber pertama yaitu Ir. Suharta, M. Si selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Narasumber kedua yaitu Sihar Aditia Benrid Silalahi selaku Ocean Campaigner Greenpeace Indonesia. Forum ini dipandu oleh moderator yakni Bapak Akbar Reza S.Si., M.Sc. selaku Dosen Fakultas Biologi UGM. Acara dilanjutkan dengan penayangan video introduction sebagai pengenalan tema forum kepada audiens.
Sesi selanjutnya yaitu pematerian. Pematerian pertama dibawakan oleh Bapak Ir. Suharta, M. Si. dan dilanjutkan oleh Bapak Sihar Aditia Benrid Silalahi. Setelah sesi pematerian, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara moderator dan narasumber terkait materi yang telah disampaikan. Acara dilanjutkan dengan penayangan video wawancara. Vidio tersebut berisi hasil wawancara panitia dengan beberapa nelayan dan masyarakat pesisir yang terdampak IUU fishing. Setelah itu, dilaksanakan diskusi mengenai video wawancara yang telah ditayangkan kemudian dibuka sesi tanya-jawab dengan audiens. Sesi ini mendapat antusiasme tinggi dari para audiens, baik yang hadir di ruangan maupun platform zoom, dengan sejumlah pertanyaan kritis yang ditujukan kepada kedua narasumber.
Forum Group Discussion (FGD) menjadi sesi yang ditunggu-tunggu, yang mana seluruh peserta offline terbagi menjadi dua kelompok dan diberikan study case yang telah disiapkan terkait dengan pematerian dan diskusi sebelumnya. Sementara itu, peserta yang hadir secara online mengisi kuis terkait tema forum melalui platform mentimeter yang telah disiapkan oleh panitia. Hasil FGD yang disajikan dalam bentuk tool berupa iceberg dipresentasikan oleh perwakilan kelompok untuk dijadikan penilaian dan memperoleh tanggapan dari kedua narasumber. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan cenderamata untuk moderator dan narasumber, dilanjut dengan foto bersama antara narasumber dan seluruh audiens yang hadir, serta penutupan oleh pembawa acara. [Penulis: KSK]