• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 112
Pos oleh :

adminbio

Musyawarah Besar ke VII Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Biologi

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 26 Desember 2018

Keluarga Mahasiswa Pasca sarjana telah melaksanakan kegiatan Mubes atau Musyawawah Besar ke VII pada hari sabtu (22/12/ 2018)  di ruang biologi dasar barat atas yang dihadiri oleh Bapak Rury Eorilurahman, S.Si, M.Si dan Dr. R.C Hidayat Soesilohadi, M.S. Kegiatan  yang mengusung tema “Membangun Solidaritas Keluarga Muda Penuh Pesona” ini dibuka oleh Kaprodi S3 Fakultas Biologi Dr. R.C Hidayat Soesilohadi, M.S. Dalam sambutan pembukaan beliau menyampikan terimakasih kepada panitia yang telah berupaya mensukseskan kegiatan Mubes KMP ke-VII dan berpesan agar mahasiswa pasca sarjana dapat memanfaatkan waktu selama studi  dengan sebaik-baiknya, semoga melalui perbaikan di Mubes ke-VII KMP menjadi lebih baik lagi dan menjadi kekuatan untuk menghadapi tantangan berikutnya . Musyawarah besar ke VII KMP Fabiogama membahas beberapa hal terkait perbaikan-perbaikan untuk KMP di masa mendatang yang dibagi menjadi beberpa tahapan sidang pleno.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Sidang Pleno I membahas pembacaan tata tertib sidang dan pemilihan presidium sidang tetap yang di pimpin oleh saudara Muhammad Saputra Wibowo sebagai presidium sidang satu dan didamping oleh Saudari Yuli Setiawati  dan Nurlian Agustin sebagai presidium sidang dua dan tiga. Pemahasan tata tertib sidang bertujuan agar sidang dapat berjalan dengan kondusif. Pemilihan presidium sidang tetap dilakukan secara musyawarah mufakat dan diputuskan Saudara Ariel Hananya, Mustang, dan saudari Afidati sebagai presidium sidang untuk memimpin jalannya sidang berikutnya. Kegiatan dilanjutkan pada sidang pleno II dengan pembahasan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan KMP fabiogama periode 2017. Pemaparan LPJ disampaikan langsung oleh saudara Zulfikar selaku Ketua Umum KMP Fabiogama 2017 dan dilanjutkan dengan pemaparan setiap kepala divisi. Pemaparan LPJ meliput program kerja yang  telah terlaksana, program kerja yang belum terlaksana, kendala selama satu periode dan beberapa saran yang disampaikan untuk kepengurusan periode berikutnya. Beberapa kegiatan yang belum  terealisasikan karena terkendala waktu dan kesibukan anggota. Setelah pemaparan dan beberapa pertanyaan, laporan pertanggungjawaban KMP periode diterima oleh seluruh peserta sidang. Kegiatan pleno III dan VI dilanjutkan setelah Ishoma.

Sidang pleno III merupakan pembahasan mengenai  Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (Ad dan Art) KMP Fabiogama. Pembahasan pada pleno III menekankan pada perbaikan-perbaiakan untuk KMP dimasa mendatang. Dalam Pembahsan GBHO dan AdArt peserta sidang mengutarakan pendapat-pendapat yang dapat membangun serta memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang tepat. Hasil pembahsan yang telah disetujui dari sidang pleno III diharapkan dapat diterima oleh peserta sidang dan menjadi landasan pergerakan KMP Fabiogama pada periode berikutnya. Pembahasan sidang pleno III memakan waktu yang cukup lama, pembahasan Pleno IV dilaksanakan setelah istirhat solat ashar.

Sidang pleno IV merupakan pembahasan mengenai pemilihan ketua KMP Fabiogama untuk meneruskan estafet kepemimpinan KMP Fabiogama kedepan. Pemilihan ketua KMP dilakukan secara musyawarah mufakat, peserta sidang diperbolehkan mengajukan diri sebagai ketua umum KMP atau menunjuk orang yang tepat sebagai Ketua umum KMP dengan menyertakan alasan yang mendukung. Sepuluh nama yang diusulkan sebagai ketua KMP yaitu Saudara Wiko Arif Wibowo, Muhammad Arif Wibowo, Aldian Ubaidi, Manap Trianto, Bahana Aditya, Mustang, Lalu Zulkan Jayadi, Ariel Hananya, Moh. Andi, dan saudari Ni Luh Putu Kayika F. Masing-masing nama yang diusulkan sebagai Ketua Umum KMP ditanyakan mengenai kesiapannya untuk menjadi Ketua Umum KMP. Beberapa orang keberatan untuk menjadi Ketua KMP karena berbagai kesibukan, telah memegang amanah lain serta beberapa orang telah memasuki semester atas yang dikhawatirkan tidak maksimal dalam memimpin KMP.

Dari sepuluh nama yang diusulkan disepakati tiga nama yang diseleksi lebih lanjut yaitu saudara Mustang, Lalu Zulkan Jayadi, dan saudari Ni Luh Putu Kayika F. Tiga nama tersebut dipersilahkan meninggalkan ruangan sidang terlebih dahulu untuk memutuskan Ketua Umum terpilih. Peserta sidang Mubes berdiskusi beberapa hal yang menjadi pertimbangan dan pertanyaan yang akan diberikan kepada ketiga calon Ketua Umum KMP. Setelah berdiskusi, masing-masing calon Ketua Umum KPM di persilahkan untuk masuk ke ruang sidang secara bergantian. Masing-masing calon Ketua umum di persiahkan untuk memperkenalkan diri dan mendapat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada calon Ketua Umum KMP bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kelayakan sebgai ketua yang akan membawa KMP satu periode mendatang. Jawaban dari masing-masing calon ketua menjadi pertimbangan peserta sidang untuk memilih calon ketua yang sesuai. Hasil Pleno IV disetujui bahwa Lalu Zulkan Jayadi menjadi Ketua Umum KMP periode 2018. Terilihnya saudara Zulkan diharapkan dapat memimpin KMP Fabiogama satu periode kedepan. Serah terima jabatan dilakukan secara simbolis obor perjuangan KMP Fabiogama dari Saudara Zulfikar kepada Zulkan. Kegiatan Musyawarah Besar KMP Fabiogama ke VII diakhiri dengan foto bersama ketua terpilih dengan seluruh peserta sidang.

Pengumuman Pengadaan Perseorangan

Beasiswa dan Lowongan Jumat, 21 Desember 2018

Berikut disampaikan mengenai pengumuman pengadaan perseorangan selengkapmya dapat dilihat pada tautan ini

Peran serta dosen Fakultas Biologi UGM dalam kegiatan “Analisa Kematian Penyu di Pantai Siliran, Kulon Progo DIY 2018”

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 19 Desember 2018

Pada tanggal 11 Desember 2018 pagi sekitar pukul 04.30 WIB, Donan Satria Yudha, M.Sc., dosen Fakultas Biologi UGM, yang juga Kepala Museum Biologi UGM menerima informasi dari teman-teman pemancing yang tergabung dalam WWI (Wild Water Indonesia), mengenai ditemukannya penyu mati di wilayah Pantai Siliran, Kulon Progo. Menindaklanjuti informasi tersebut, Donan segera berkoordinasi dengan menghubungi pihak BKSDA Yogyakarta guna meneruskan informasi tersebut. Pada hari yang sama, tim gabungan dari Fakultas Biologi UGM, WWI, AKJ dan BKSDA Yogyakarta segera menuju lokasi ditemukannya bangkai penyu tersebut. Tim Biologi diketuai oleh Donan selaku kepala Museum Biologi UGM membawa tim yang terdiri dari FX Sugiyo Pranoto, S.Si. (Frans) selaku teknisi Museum Biologi UGM; Rury Eprilurahman, M.Sc. sebagai salah satu dosen Biologi UGM ahli herpetologi; serta drh. Slamet Raharjo, MP. dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk melaksanakan nekropsi penyu bersama tim BKSDA Yogyakarta.

Slide 3
Slide 1
Slide 2

Donan dan tim tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB, di lokasi sudah menunggu Mas Bambang dan Mas Rohmad dari WWI Kulon Progo, yang membantu proses penguburan penyu malam sebelumnya dan Mas Nur Rohmat relawan dari AKJ (Animal Keeper Jogja). Tidak lama kemudian, drh. Yuni Tita Sari dan beberapa anggota dari BKSDA Yogyakarta datang ke lokasi.

Proses nekropsi berlangsung lebih kurang 3 jam. Menurut Donan, jenis penyu yang ditemukan adalah penyu hijau (Chelonia mydas). Identifikasi tersebut berdasarkan penghitungan jumlah sisik karapas dan pola sisik kepala. Penyu yang ditemukan dalam keadaan mati tersebut memiliki ukuran panjang karapas sekitar 75 cm dan lebar karapas sekitar 45 cm.

Setelah diidentifikasi dan diukur karapasnya, Frans bersama Donan kemudian mulai membedah penyu tersebut dengan berkoordinasi dengan drh. Tita. Sampel paru-paru dan usus kemudian diambil untuk dianalisa patologinya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, drh. Slamet Raharjo dan Donan memperkirakan usia penyu tersebut adalah dewasa tua, ditinjau dari beberapa hal, yaitu: ukuran karapas dan adanya teritip (Cirripedia, subfilum Crustacea) yang menempel pada tubuh luar penyu. Pada penyu yang mati ini, banyak sekali dijumpai teritip di bagian karapas dan tungkai belakang. ’Hal ini sangat umum dijumpai pada penyu dikarenakan larva teritip berenang bebas dan dapat menempel di setiap bagian tubuh hewan laut maupun benda mati di dalam laut” sambung Rury. “Pada individu penyu yang masih muda dan kuat (sehingga mampu berenang dengan cepat dan sigap), kemugkinannya sangat kecil bagi larva teritip untuk menempel dan membangun cangkang atau “rumah” di permukaan luar tubuh penyu” tambah drh. Slamet. Setelah semuanya beres, bagian tubuh penyu yang telah di nekropsi kemudian dikubur kembali di tempat semula. Kegiatan analisa kematian penyu pada hari itu akhirnya berjalan dengan lancar dengan kerjasama antara dosen-dosen Fakultas Biologi UGM, Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan BKSDA Yogyakarta. Peran tim Biologi lebih dalam hal identifikasi jenis penyu, pembedahan dan prakiraan usia penyu.

Peneliti UGM Tak Temukan Plastik di Bangkai Penyu, hanya Kulit Ikan Buntal

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 18 Desember 2018

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada meneliti bangkai penyu yang dikabarkan mati dengan kondisi plastik keluar dari perutnya. Mereka bukan melaksanakan otopsi melainkan memeriksa apakah benar terdapat sampah plastik pada penyu dan mengidentifikasi jenis plastik. Apakah pula kondisi Congot bisa mempengaruhi kehidupan satwa, utamanya di laut. Para peneliti dari Biologi UGM mendatangi kubur penyu di Congot. Mereka membongkar kubur, mengangkat bangkainya, memeriksa secara detil bagian yang masih tersisa, dan memastikan apakah ada plastik dalam bangkai itu. Setelah tahap pemeriksaan berlangsung hampir 2,5 jam, para peneliti tidak menemukan plastik pada tubuh penyu.

Para peneliti dari Biologi UGM mendatangi kubur penyu di Congot. Mereka membongkar kubur, mengangkat bangkainya, memeriksa secara detil bagian yang masih tersisa, dan memastikan apakah ada plastik dalam bangkai itu. Setelah tahap pemeriksaan berlangsung hampir 2,5 jam, para peneliti tidak menemukan plastik pada tubuh penyu.

“Setelah dibongkar tidak ketemu plastiknya,” kata Donan Satria Yudha, dosen laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi, UGM, Senin (17/12/2018).

Dalam pemeriksaan itu, Donan memastikan tidak ada plastik di sana. Namun, mereka mendapati kulit transparan berduri dari ikan buntal. Donan pun menduga, kematian penyu ini bisa saja terkait apa yang dimakannya. “Kita waktu bongkar tadi ketemu kulit ikan buntal. Suspect, tersangka utamanya, (mati) makan ikan buntal,” kata Donan. Karena tak ditemukan plastik, Donan menduga, ada kemungkinan orang salah persepsi tentang plastik dari tubuh penyu. Bisa jadi itu sejenis jaringan tipis yang mirip plastik. “Saya tinggal identifikasi lewat foto,” katanya. Semua memang masih sulit dipastikan. Kondisi bangkai yang sudah sangat rusak, dan hanya foto maupun video yang bisa menjadi alat bukti untuk mengidentifikasi kebenaran akan plastik keluar dari tubuh penyu.

Tidak hanya soal plastik, jenis penyu itu pun tidak bisa segera dipastikan. “Jenis kemungkinan penyu Lekang. Tapi ada teman (sesama peneliti di Trisik) yang mengatakan itu penyu Hijau. Karenanya kami cari kepalanya untuk identifikasi, tapi tidak ketemu. Baru bisa (identifikasi) lewat foto, besok,” kata Donan. Misteri Ikan Buntal Kulit ikan berduri diyakini dari ikan buntal. Kulit itu ditemukan dalam tubuh bangkai penyu yang sudah hancur. Donan menduga, kematian penyu terkait pula dengan ikan buntal ini. Namun yang mengherankan, bagaimana ikan jenis ini dimakan karena sejatinya bukan pakan penyu. Penyu biasanya hanya memakan alga, ganggang, dan bisa juga ubur-ubur. “Jarang sekali tahu, mereka makan ikan buntal. Tersangka utamanya, (mati) makan ikan buntal” kata Donan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Peneliti UGM Tak Temukan Plastik di Bangkai Penyu, hanya Kulit Ikan Buntal”, https://regional.kompas.com/read/2018/12/17/17433131/peneliti-ugm-tak-temukan-plastik-di-bangkai-penyu-hanya-kulit-ikan-buntal.
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
Editor : Aprillia Ika

Musyawarah Anggota BiOSC 2018

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 14 Desember 2018

Biology Orchid Study Club (BiOSC) telah melaksanakan Musyawarah Anggota (Musyang) BiOSC selama dua hari, yakni pada hari Rabu dan Kamis, 5 – 6 Desember 2018 di ruang Biodas Atas Timur (BAT). Kegiatan ini merupakan salah satu agenda tahunan BiOSC yang ditujukan dan diikuti oleh seluruh anggota aktif maupun non-aktif (demisioner) BiOSC. Musyang BiOSC 2018 sendiri dihadiri oleh berbagai Angkatan Diksar, diantaranya AD VIII, AD IX, AD X, AD XI, AD XII, dan Calon Angkatan Diksar (CAD) XIII. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kontribusi KOPMA BIOGAMMA Fakultas Biologi UGM yang sudah menyukseskan acara Musyang BiOSC 2018 ini.

Hari pertama Musyang BiOSC, Rabu, 5 Desember 2018  memiliki agenda utama berupa pembahasan dan peninjauan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Acara diawali dengan sambutan ketua panitia Musyang BiOSC 2018, Abby Crisma Deantama dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua BiOSC 2018, Himawan Masyhuri pada pukul 09.15. Acara selanjutnya adalah penentuan Tim Presidium Sementara. Tim Presidium Sementara ditentukan berdasarkan kesepakatan forum. Tim Presidium Sementara nantinya bertugas memimpin berjalannya agenda peninjuan tata tertib Musyang BiOSC dan memimpin sesi pemilihan Tim Presidum Tetap. Tim Presidium Tetap yang telah ditentukan akan memimpin berjalannya agenda peninjauan AD/ART. Peserta Musyang BiOSC saling mengemukakan argumen dan mengeluarkan aspirasinya terhadap AD/ART yang diterapkan pada kepegurusan tahun ini. Luaran yang dihasilkan berupa AD/ART yang sudah disepakati forum. Harapannya, AD/ART ini dapat digunakan sebagai landasan dan arah gerak organisasi dan keilmuan BiOSC pada periode kepengurusan selanjutnya.

Slide 1
Slide 2

Hari kedua Musyang BiOSC, Kamis, 6 Desember 2018, beragendakan pembacaan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) oleh Dewan Pengurus Harian (DPH) BiOSC Kabinet Vanda tricolor serta pemaparan visi dan misi calon ketua BiOSC 2019. Di tengah sesi pembacaan LPJ, dilakukan tanya jawab oleh peserta Musyang kepada DPH. Sebelum penilaian LPJ, Dr. Endang  Semiarti, M. S., M. Sc. selaku dosen pembimbing BiOSC memberikan sambutan. Bu Endang menyampaikan harapan untuk BiOSC ke depannya supaya bisa mulai mengembangkan kearifan lokal berupa anggrek khas daerah Yogyakarta, contohnya dengan memproduksi batik bermotif anggrek yang harapannya dapat menjadi salah satu motif batik  khas Fakultas Biologi UGM. Bu Endang juga menyampaikan pesan kepada para calon ketua BiOSC bahwa siapapun yang menjadi ketua BiOSC nantinya dapat memiliki jiwa kecintaan terhadap anggrek dan memiliki keinginan besar untuk memajukan BiOSC kedepannya. Sambutan Bu Endang diakhiri dengan sesi foto bersama dengan seluruh peserta Musyang BiOSC. Kemudian dilanjutkan sesi penilaian kinerja DPH BiOSC. Dewan Pengurus Harian BiOSC diarahkan keluar ruangan oleh panitia agar peserta Musyang dapat memulai sesi diskusi penilaian terhadap kinerja DPH selama satu tahun kepengurusan. Sesi diskusi penilaian ini berlangsung cukup lama. Beberapa aspek kinerja DPH yang perlu dipertimbangkan diantaranya adalah penilaian program kerja, perbandingan program kerja terencana dan terlaksanakan, keaktifan, serta segi kekeluargaan internal BiOSC. Seusai penilaian, didapatkan indeks prestasi kumulatig (IPK) masing-masing bidang dan koordinator yang kemudian diumumkan secara langsung di hadapan forum dan DPH..

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi Calon Ketua BiOSC 2019. Keempat kandidat calon ketua berasal dari AD XI BiOSC, diantaranya Alfisyahrin Hafizh, Naufal Ghozi Aditya Perdana, Falah Nur Alifianto, dan Nurul Azkiyatul Fitiyah. Orasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh moderator dan peserta Musyang. Kemudian keempat kandidat dibawa ke luar ruangan agar peserta Musyang dapat bermusyawarah menentukan satu nama yang tepat sebagai ketua BiOSC selanjutnya. Musyawarah pemilihan ketua BiOSC berlangung cukup lama dan akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa Naufal Ghozi Aditya Perdana terpilih menjadi ketua baru BiOSC. Pelantikan ketua BiOSC 2019 secara simbolis melalui proses serah terima panji BiOSC oleh ketua BiOSC 2018 dan penandatanganan surat serah terima jabatan. Musyang hari kedua diakhiri dengan sesi foto bersama. (Eva, Abby)

Dua Mahasiswa Fakultas Biologi UGM Mengikuti ASEAN Islamic Student Summit (AISS) 2018 di Malaysia

Tajuk Rabu, 5 Desember 2018

Dua mahasiswa Biologi Universitas Gadjah Mada berkesempatan mengikuti kegiatan ASEAN Islamic Student Summit (AISS) 2018 sebagai delegasi sekaligus pemakalah yang diselenggarakan oleh International Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur 14-17 November lalu. Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari meliputi Workshop, Cultural Exchange, Focus Group Discussion, dan International Student Symposium.

Mahasiswa Fakultas Biologi tersebut yakni Febriana Saraswati (angkatan 2016) dan Rania Nawra T. (angkatan 2017) terpilih sebagai delegasi dari total 44 orang delegasi yang berasal dari seluruh Indonesia maupun Asia Tenggara. Kedua mahasiswa tersebut tergabung dalam 1 tim yang mempresentasikan paper yang berjudul “The Difference Views of Islam as a Trigger for The Conflict Between The Society’s Upheaval Today” dengan tema besar kegiatan yaitu “Optimizing Southeast Asia Student Movement to Face The ASEAN Challenges”

Menurut Febriana: “Saya senang dan merasa terhormat bisa mendapatkan kesempatan dan pengalaman presentasi dalam forum tersebut serta dapat bertukar ide dengan para delegasi mahasiswa muslim lainnya dari seluruh Asia Tenggara”.

Slide 3
Slide 2
Slide 1

“Melalui kegiatan tersebut saya bisa memperluas pandangan saya bukan hanya dari bidang saya saja, karena pada forum tersebut saya bertemu mahasiswa dari berbagai bidang yang berbeda yang bersatu dalam satu forum skala internasional dengan satu tujuan memecahkan masalah dan tantangan sosial regional dari berbagai sisi dan sudut pandang berbeda” pungkasnya.

 

Pengumuman Sosialisasi Skripsi bagi Mahasiswa Angkatan 2016

Pengumuman Rabu, 5 Desember 2018

Berikut kami sampaikan pengumuman mengenai sosialisasi skripsi bagi mahasiswa angkatan 2016 selengkapnya dapat diakses disini

Pengumuman Pemantauan Matakuliah Skripsi bagi Mahasiswa Angkatan 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015

Pengumuman Rabu, 5 Desember 2018

berikut kami sampaikan pengumuman mengenai  pemantauan matakuliah skripsi bagi mahasiswa angkatan 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 selengkapnya dapat diakses disini

Pengumuman Pendaftaran Ulang Mahasiswa Program Diploma – Sarjana – Profesi dan Pascasarjana Semester Genap TA 2018-2019

Pengumuman Selasa, 4 Desember 2018

Berikut disampaikan megenai pengumuman pendaftaran ulang mahasiswa rogram diploma – sarjana – profesi dan pascasarjana semester genap TA 2018-2019 selengkapnya dapat diakses disini

Formasigen Goes to Solo

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 4 Desember 2018

Forum Mahasiswa Peneliti Genetika (Formasigen) Fakultas Biologi UGM pada Minggu, 02 Desember 2018 menyelenggarakan study tour ke pabrik gula De Tjolomadoe dan Bale Branti Kemuning. Menurut ketua formasigen tahun 2018 Chalvia Zuyyina, Study tour yang dikemas dalam acara “Formasigen Goes To Solo” ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai sejarah pabrik gula serta proses pembuatan gula, untuk mempererat kekeluargaan antara dosen dan seluruh peneliti yang ada di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, dan juga sebagai kegiatan penutup akhir tahun dari kepengurusan Formasigen di tahun 2018 ini.

Acara “Formasigen Goes To Solo” ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari dosen dan peneliti Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM. Rombongan study tour Formasigen berangkat dari Fakultas Biologi UGM pada pukul 08.00 WIB menggunakan bus dengan destinasi pertama yaitu pabrik gula De Tjolomadoe yang berada di Kabupaten Karanganyar. Sesampainya di De Tjolomadoe, rombongan langsung disambut oleh tour guide dari De Tjolomadoe yaitu mas Agung dan mbak Shinta. Selama tour, mas Agung banyak menjelaskan mengenai sejarah pabrik gula De Tjolomadoe yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, proses penggilingan tebu hingga menjadi gula, serta tanaman tebu yang digunakan untuk produksi gula. Harapan ke depan, laboratorium genetika dan pemuliaan tanaman Fakultas Biologi UGM dan Tjolomadoe dapat melaksanakan kerjasama untuk riset tanaman tebu agar dapat meningkatkan produktivitas gula untuk produk gula dalam negeri sambut pembina formasigen Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc.

Acara selanjutnya yaitu makan siang bersama di Bale Branti yang berada di kawasan kebun teh kemuning, Ngargoyoso, Kemuning. Setelah makan siang bersama, dilanjutkan dengan acara tukar kado antara dosen dan peneliti sebagai simbolis untuk kenang-kenangan dan kebersamaan di Formasigen. Rombongan Formasigen kemudian melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Yogyakarta, dan tidak lupa untuk mampir ke pusat oleh-oleh khas Solo untuk berburu oleh-oleh.

1…110111112113114…125

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Dosen Fakultas Biologi UGM Raih Predikat Pendamping Terbaik dalam Seminar Hasil Program Kosabangsa 2024
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta
  • Optimalisasi Peran Kelompok Wanita Tani dalam Budi Daya dan Pemanfaatan Tanaman Pekarangan sebagai Produk Bernilai Jual di Pasaran
  • Pembukaan Lustrum XIV Sekaligus Dies Natalis Ke-70 Fakultas Biologi UGM: Awal Meriah dengan Fun Walk Ceria!
  • Kuliah Tamu Dasar Ikhtiologi dengan Prof. Noritaka Mochioka, Kyushu University
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY