Anggota dari Ordo Hymenoptera ini merupakan polinator terpenting hampir seluruh tanaman pertanian di dunia, lebih spesifiknya kelompok yang disebut sebagai Corbiculate bees. Kelompok ini memiliki modifikasi kaki metathorax bagian tibia yang berfungsi sebagai kantong polen (pollen basket). Kantong polen tersebut yang berperan sebagai transport polen dari satu bunga ke bunga yang lain. Kelompok Corbiculate bees diantaranya seperti kelompok Apini (lebah madu), Meliponini (lebah tak bersengat, klanceng), Bombini (bangbara gunung) dan Euglossini (lebah anggrek). Namun saat ini belum ditemukan record mengenai jenis Corbiculate bees selain Bombus rufipes di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) sehingga dilakukanlah kegiatan penelitian ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah MBKM-Riset Tahun 2023, yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis spesies lebah Corbiculate yang ditemukan di kawasan TNGMb. Kegiatan penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Aqil Abyan Rahman, Cornelius Devito Deva Pramana Atmaja, dan Nadiva Adelia, di bawah bimbingan Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D. Kegiatan ini juga dibantu oleh R. Hanindyo Adi Prabowo (mahasiswa S3). Saat ini kegiatan eksplorasi telah dilaksanakan dalam dua tahap, yakni tahap pertama pada 18 – 21 Mei 2023 di jalur pendakian Selo, Boyolali dan tahap kedua dilakukan pada 1 – 4 Juni 2023 di sekitar jalur pendakian Suwanting, Magelang.
Eksplorasi tahap pertama dimulai dari kantor resort Selo dimana didapatkan bangbara gunung Bombus rufipes yang sedang mencari pollen di depan kantor resort (1841 mdpl). Kemudian pada 20 Mei 2023 dilakukan eksplorasi mulai dari kantor resort Selo hingga Pos Sabana 1, di perjalanan tersebut didapatkan tiga ekor bangbara gunung Bombus rufipes dan seekor lebah madu (Apis) di sekitar Pos Simpang Macan (2270 mdpl). Eksplorasi di wilayah resort Selo belum menemukan jenis klanceng.
Eksplorasi tahap kedua meliputi wilayah resort Wonolelo dan tim dibagi menjadi 2 bagian yakni tim bangbara gunung mengeksplorasi naik ke jalur pendakian Suwanting (ketinggian > 1500 mdpl) dan tim klanceng-lebah madu mengeksplorasi area dengan ketinggian yang lebih rendah (ketinggian < 1500 mdpl). Tim Bangbara Gunung, ditemani satu orang pemandu dari kantor resort, menelusuri hingga 2270 mdpl, menemukan satu ekor bangbara gunung pada ketinggian di atas 1900 mdpl dan dua ekor lainnya ditemukan pada ketinggian 2270 mdpl.
Tim klanceng-lebah madu, ditemani tiga pemandu dari kantor resort, mengeksplorasi area persawahan, perkebunan, dan hutan pinus pada daerah menjari TNGMb yang ketinggiannya berkisar antara 760 – 1100 mdpl. Tim klanceng-lebah madu menemukan enam koloni lebah madu Apis yang bersarang di dalam batang pohon beringin, serta ditemukan banyak lebah pekerja yang melakukan polinasi pada bunga Caisim (Brassica chinensis) di ladang warga. Selain itu, tim juga menemukan 16 sarang lebah klanceng yang berada pada bekas sadapan getah pinus (Pinus merkusii) di area TNGMb pada ketinggian 750 hingga 1040 mdpl yang tersebar.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperbaharui informasi keberadaan bangbara gunung, klanceng dan lebah madu di Indonesia, khususnya di wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu. Masih juga banyak potensi penelitian lebih lanjut untuk diteliti terkait keberadaan kelompok Corbiculate bee. Selanjutnya, kami berharap masih dapat melanjutkan eksplorasi di wilayah resort lainnya di wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dekan dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumi, Fakultas Biologi UGM yang telah memberikan izin, fasilitas dan dana kegiatan ini. Kami mengucapkan juga terima kasih kepada Ir. Junita Parjanti, M.T. selaku kepala Balai TNGMb, Bu Eko selaku pembimbing saat di Kantor Balai, Kepala Resort Selo bersama tim, Mbah Jupri (tempat base camp dan jasa porter) yang banyak membantu selama penelitian di Selo, Kepala Resort Wonolelo beserta tim, Bapak Sutras dan Bapak Paimin selaku Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Bapak Stefanus dan Bapak Mursyid selaku Polhut yang telah mendampingi kami melakukan eksplorasi di Suwanting.