Yogyakarta, 29 November 2024 – Tim Mine-Eye Gama dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Juara 2 dalam Business Challenge Track Kompetisi Astranauts 2024 yang diselenggarakan oleh PT ASTRA DIGITAL pada tanggal 7 Juni 2024. Berkompetisi dengan lebih dari 2.400 tim pendaftar, Mine-Eye Gama tampil unggul sebagai salah satu dari tujuh finalis terbaik berkat inovasi teknologi berbasis UAV drone dan 3D LiDAR untuk efisiensi pemantauan tambang secara real-time.
Tim yang terdiri dari Daniel Imanuel Manafe, Himawan Wicaksono, Stephanus Kevin Andika Rata (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol 2022), Menliman Joyfal Gulo (Kartografi dan Penginderaan Jauh 2022), Sabila Hestuning (Manajemen 2023), dan Soen Eliora Valerie Natania (Biologi 2023) berhasil mengintegrasikan keahlian lintas disiplin untuk menciptakan solusi komprehensif. Di bawah bimbingan Jans Hendry, S.T., M.Eng., mereka merancang sistem berbasis jaringan broadband pribadi yang mampu mengoptimalkan akuisisi data geospasial di tambang yang dinamis.
Solusi untuk Tantangan Pemantauan Tambang
Daniel Imanuel Manafe, mewakili tim, menjelaskan bahwa perubahan topografi tambang yang cepat sering kali menjadi tantangan besar dalam memastikan standar keselamatan dan produktivitas. “Metode konvensional seperti survei terestris memang akurat, tetapi tidak efisien untuk area yang dinamis. Sistem kami menggunakan UAV drone dan 3D LiDAR untuk mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.
Daniel Imanuel Manafe, mewakili tim, menjelaskan bahwa perubahan topografi tambang yang cepat sering kali menjadi tantangan besar dalam memastikan standar keselamatan dan produktivitas. “Metode konvensional seperti survei terestris memang akurat, tetapi tidak efisien untuk area yang dinamis. Sistem kami menggunakan UAV drone dan 3D LiDAR untuk mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.
Teknologi ini memungkinkan akuisisi data secara real-time melalui sistem kontrol dan transmisi berbasis jaringan broadband pribadi. Data besar yang dikumpulkan akan diolah dan disampaikan ke Ground Control Station yang telah dirancang khusus. Dengan solusi ini, waktu pengumpulan dan analisis data dapat diminimalkan secara signifikan, memberikan keuntungan operasional bagi industri pertambangan.
Kolaborasi dan Pengalaman Berharga
Bagi Eliora, mahasiswa Biologi dalam tim ini, bergabung dalam kompetisi menjadi pengalaman yang penuh tantangan sekaligus membuka wawasan baru. “Kompetisi ini memberikan pengalaman yang tak ternilai. Saya harap ke depannya semakin banyak mahasiswa yang berani mencoba sesuatu di luar bidang mereka. Ternyata, justru dari sana, peluang besar bisa tercipta,” ujarnya.
Bagi Eliora, mahasiswa Biologi dalam tim ini, bergabung dalam kompetisi menjadi pengalaman yang penuh tantangan sekaligus membuka wawasan baru. “Kompetisi ini memberikan pengalaman yang tak ternilai. Saya harap ke depannya semakin banyak mahasiswa yang berani mencoba sesuatu di luar bidang mereka. Ternyata, justru dari sana, peluang besar bisa tercipta,” ujarnya.
Selain meraih Juara 2, Tim Mine-Eye Gama juga mendapatkan berbagai peluang berharga, termasuk mentorship dari pakar industri, peluang kolaborasi dengan Grup Astra, serta kesempatan mempresentasikan ide mereka di hadapan venture capital. Selanjutnya, tim ini juga akan mengikuti Astra Innovation Lab, sebuah program lanjutan yang dirancang untuk mengembangkan ide dan solusi inovatif lebih lanjut bersama para pakar dan pelaku industri terkemuka.
“Kompetisi ini menjadi batu loncatan besar untuk tim kami. Kami berharap inovasi ini bisa memberikan dampak nyata dalam dunia industri pertambangan, khususnya dalam meningkatkan efisiensi dan keselamatan,” tutup Daniel. [Penulis: Soen Eliora Valerie Natania]