Tim Working Package (WP) 1 INUCoST (Indonesia-Netherlands Universities Consortium for Sustainable FuTures) yang dikoordinasikan oleh Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. telah melakukan survei lapangan terkait Area Bernilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value Areas/HCVA) di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada 14 – 18 Juli 2025. Tim tersebut beranggotakan dosen dan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Mulawarman (Unmul). Anggota tim dari UGM terdiri dari sivitas akademika Fakultas Biologi, Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Lahan, dan Fakultas Kehutanan; sementara anggota tim dari Unmul terdiri dari sivitas akademika FMIPA Unmul. Kegiatan terdiri dari Focus Group Discussion (FGD) dan survei biodiversitas di kawasan hutan bakau Delta Sungai Mahakam, Kecamatan Muara Jawa.
Kegiatan survei diawali dengan FGD bersama mitra dan pihak terkait. Mitra kegiatan yang dilaksanakan yaitu FMIPA Unmul dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unmul. Selain Unmul, turut diundang pula lembaga pemerintahan/dinas terkait, antara lain Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur. FGD dilaksanakan untuk mengumpulkan data-data dasar terkait keanekaragaman hayati dan konservasinya di Kalimantan Timur, khususnya di Kecamatan Muara Jawa.
Survei lapangan di Kecamatan Muara Jawa dilakukan di kawasan Delta Sungai Mahakam dan permukiman sekitarnya. Penjelajahan kawasan hutan bakau dilakukan di wilayah administratif Kelurahan Muara Kembang untuk mengetahui keanekaragaman flora dan fauna di kawasan tersebut. Aktivitas survei biodiversitas dilakukan untuk mendukung penentuan poin Nilai Konservasi Tinggi (NKT), yaitu NKT 1 (Keanekaragaman Spesies), NKT 2 (Ekosistem, Mosaik pada Level Lanskap dan Lanskap Hutan Utuh), serta NKT 3 (Ekosistem dan Habitat) di Kecamatan Muara Jawa. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Penyuluh Swadaya Kelompok Tani Hutan (KTH) Delta Mahakam untuk mendapatkan informasi terkait program-program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh KTH. Kunjungan dilakukan untuk mendukung penentuan poin NKT 5 (Kebutuhan Masyarakat) di Kecamatan Muara Jawa.
Kunjungan dilakukan di Kantor Dermaga Handil II, Kelurahan Muara Jawa Pesisir. Pada kunjungan tersebut, tim berdiskusi dengan staf Dinas Perhubungan Dermaga Handil II untuk menjaring informasi terkait lokasi survei dan informan yang dapat diwawancara. Kunjungan ke Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Muara Jawa Ulu dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait hasil pertanian di kawasan tersebut. Penjelajahan kawasan hutan bakau dilakukan kembali di wilayah administratif Kelurahan Muara Jawa Pesisir dan Kampung Muara Pegah, Kelurahan Muara Jawa Tengah. Dilakukan dua kegiatan di Kampung Muara Pegah, yaitu penjelajahan flora dan fauna serta kunjungan ke Ketua RT setempat untuk mendapatkan informasi dasar terkait kondisi sosial dan perekonomian warga Muara Pegah. Kunjungan ke Ketua Gapoktan Muara Jawa Ulu dan Ketua RT di Kampung Muara Pegah dilakukan untuk memenuhi kelengkapan informasi untuk mendukung penentuan poin NKT 5.
Rangkaian kegiatan lapangan berjalan dengan lancar. Survei flora dan fauna yang dilakukan menghasilkan data yang menunjukkan bahwa Kecamatan Muara Jawa sebagai Daerah Penyangga Ibu Kota Nusantara merupakan area dengan nilai konservasi yang tinggi, ditunjukkan dengan adanya satwa dilindungi, misalnya bekantan (Nasalis larvatus) dan ekosistem bakau yang menyediakan habitat bagi satwa tersebut serta menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar. Wawancara dengan berbagai pihak di Kecamatan Muara Jawa menghasilkan data-data penting yang merepresentasikan keadaan sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Muara Jawa. (BK)
Poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan:
15: Ekosistem Daratan
11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan
12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab
13: Penanganan Perubahan Iklim