Pada tanggal 14 -17 November 2024, Asian Ornithological Conference telah diadakan di Beijing, China. Acara ini dihadiri oleh 528 delegasi dari 39 negara (yaitu sebanyak 505 delegasi dari Asia dan 23 delegasi dari non-Asia), yang terdiri dari 76 Universitas, 37 Lembaga Penelitian, dan 28 peserta merupakan gabungan dari peserta pameran, sponsor dan pendukung acara. Konferensi ini merupakan acara rutin empat tahunan dimana acara sebelumnya dilaksanakan di Zhuhai – China, namun dilaksanakan secara virtual disebabkan oleh pandemik Covid-19. Konferensi ini merupakan peningkatan pertukaran akademik antar negara dikawasan Asia, mempromosikan penelitian dan konservasi di bidang ornithology di Asia dan meningkatkan status dan pengaruh internasional organisasi ornithology di Asia. Acara yang berlangsung meriah ini didukung dan dipromosikan oleh International Ornithology Union (IOU) dan diselengarakan oleh Institute of Zoology, Chinese Academy of Sciences serta bekerja sama dengan International Zoological Society, China Ornithological Society dan jurnal Avian Research.
Kegiatan konferensi yang berlangsung selama empat hari ini merupakan pertukaran informasi program penelitian yang berhubungan dengan burung dibeberapa perwakilan negara-negara peserta AOC. Acara dibagi menjadi beberapa sesi yaitu: Plenary talk, dari delapan pembicara, Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. Dewi M. Prawiradilaga yang merupakan senior dunia ornithology (Badan Riset dan Inovasi Nasional – BRIN); Keynote talk, ada empat pembicara dan dari Indonesia di wakili oleh Mohammad Irham, M. Sc. (BRIN), Youth Talk diwakili tiga pembicara. Kemudian untuk group Symposium (oral presentation) dibagi menjadi 26 sesi dan diikuti oleh 190 delegasi. Dalam Symposium ini, Indonesia diwakili oleh empat delegasi yaitu Dr. Anik Budhi Dharmayanthi dan Yohanna Dalimunthe, M.Si dari BRIN, Prof. Pramana Yuda dari Universitas Atmajaya Yogyakarta dan Dwi Agustina yang merupakan mahasiswa pascasarjana dari Universitas Gadjah Mada dan Program Koordinator di Perkumpulan Konservasi Kakatua Indonesia (KKI). Dalam konferensi ini juga, beberapa perwakilan negara mengadakan dua diskusi meja bundar, yaitu Editor-in Chief Meet and Greet. Rangkaian acara juga diramaikan dengan sesi poster presentation yang diikuti oleh lebih dari 70 delegasi dan dari Indonesia diwakili oleh Dudi Nandika, M.Si mahasiswa doktoral dari Universitas Gadjah Mada dan Ketua di Perkumpulan Konservasi Kakatua Indonesia (KKI).
Kemeriahan acara konferensi juga ditambah dengan adanya bazaar alat dan perlengkapan penelitian yang diikuti oleh beberapa perusahaan terkemuka dibidangnya baik dari China maupun di dunia. Mengikuti konferensi regional Asia ini merupakan kesempatan berharga bagi dua delegasi mahasiswa Fakultas Biologi di Universitas Gadjah Mada yang diwakili oleh Dudi Nandika dan Dwi Agustina. Walaupun keduanya telah lama menjadi praktisi dalam dunia konservasi burung khususnya burung paruh bengkok dalam Lembaga KKI, namun konfrensi ini tentu merupakan ajang mempromosikan diri dan meningkatkan jaringan di dunia yang lebih luas, serta menambah wawasan.
Dalam kesempatan berharga ini, Dudi Nandika dan Dwi Agustina tidak hanya mendapatkan Travel Award dari AOC Committee, akan tetapi keduanya juga mendapatkan perghargaan “First Prize Poster Award” untuk Dudi Nandika dan “First Prize Presentation Awards” untuk Dwi Agustina. Dalam posternya Dudi mempresentasikan tentang “Recent data analysis feeding guilds bird community as a bioindicator for Manusela National Park management, in Maluku, sedangkan Dwi mempresenatsikan tentang “Aligning cockatoo conservation efforts with local Huaulu customary wisdom on Seram Island, Maluku, Indonesia.
Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang merupakan Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus promotor Dudi menyatakan: “Alhamdulillah, selamat dan turut bangga atas perolehan award untuk kategori presentasi oral dan poster terbaik pada Asian Ornithological Conference, semoga tambah barokah”. Ucapan selamat dan rasa bangga juga diberikan oleh Dr. Dwi Sendi Priyono, M.Si., yang merupakan Dosen pembimbing keduanya.
“Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, dan ucapkan terima kasih kepada pada pembimbing Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Prof. Dewi Malia Prawiradilaga, Dr. Dwi Sendi Priyono, M.Si., serta George Olah, Ph.D atas bimbingan dan arahannya. Terimakasih pula pada seluruh staf KKI, kolega kami Dr. La Eddy dan Dr. Paulus dari Universitas Pattimura, Dr. Herlina Agustin dari Universitas Padjajaran atas kerjasamanya, serta seluruh rekan dan keluarga yang selalu mendukung kami berdua” ungkap Dudi. Semoga apa yang saat ini telah diraih oleh Dudi dan Dwi dapat memberi manfaat dan pemacu semangat dalam upaya penelitian dan konservasi burung di Indonesia.