Yogyakarta, 15 Mei 2025 – Akbar Reza, dosen dari Lab Ekologi dan Konservasi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), menjadi salah satu narasumber dalam sesi diskusi internasional bertajuk “Live from the Field: Restoring Tropical Forests” yang diselenggarakan oleh Organization of Biological Field Stations (OBFS) bekerja sama dengan jaringan OCELOTS (Online Content for Experiential Learning of Tropical Systems), Center for Environmental Inquiry Sonoma State University, dan didanai oleh National Science Fund (NSF).
Diskusi ini menghadirkan para peneliti dan akademisi yang bergerak di bidang ekologi dari berbagai negara, termasuk Kosta Rika, Hawai’i, Ekuador, dan Indonesia, yang berbagi tentang praktik, tantangan, dan pendekatan inovatif dalam restorasi ekosistem hutan tropis melalui video interaktif. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif The Virtual Field, sebuah kolaborasi internasional yang lahir selama masa pandemi untuk menyediakan pengalaman lapangan virtual bagi mahasiswa biologi dari seluruh dunia.
Dalam diskusi yang dihadiri hampir 80 peserta mahasiswa dari berbagai kampus di negara tropis tersebut, Akbar mempresentasikan penerapan modul pembelajaran daring tentang restorasi ekosistem yang ia integrasikan ke dalam perkuliahan ekologi tingkat sarjana di UGM yang didukung hibah National Science Fund (NSF) melalui program Faculty Mentoring Network OCELOTS. Modul ini sebagai bagian dari upaya memperkuat pembelajaran berbasis konteks ekosistem tropis melalui pendekatan daring yang terbuka dan kolaboratif.
Diskusi juga menampilkan Dr. Becky Ostertag dari University of Hawai’i at Hilo, yang membahas pendekatan restorasi berbasis sifat fungsional tanaman (functional trait-based restoration), serta Dr. Rakan A. Zahawi, Direktur Eksekutif Charles Darwin Research Station, yang menyoroti efektivitas penanaman pohon berkelompok (tree clusters) sebagai strategi pemulihan hutan.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Brittany Cavazos, Asisten Profesor Biologi di Stonehill College, Massachusetts, dan Miriam San José, peneliti dari Charles Darwin Research Station, serta disiarkan langsung dari Stasiun Biologi Las Cruces, Kosta Rika serta Hutan Biologi Universitas Gadjah Mada Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, saya belajar bahwa restorasi hutan tropis bukan hanya soal teknik ekologi, tetapi juga tentang keterlibatan sosial, pendidikan, dan berbagi pengetahuan lintas wilayah tropis,” ujar Akbar. “Kesempatan untuk membandingkan konteks restorasi Indonesia dengan pengalaman dari Hawai’i dan Kosta Rika memberikan perspektif baru yang sangat berharga bagi saya dan mahasiswa.”
Kegiatan “Live from the Field” tidak hanya menghadirkan pengalaman belajar global bagi peserta didik, tetapi juga menyediakan panduan pengajaran, bahan bacaan sebelum acara, dan rekaman sesi yang dapat dimanfaatkan secara asinkron oleh dosen dan pendidik di seluruh dunia. Informasi lebih lanjut tersedia di thevirtualfield.org dan ocelots.nrem.iastate.edu.