Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan Kerja Praktik Terjadwal 2025 yang berlangsung pada 20–22 Juni 2025 di kawasan Hutan Payau Cilacap, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 44 mahasiswa dan 17 dosen dengan fokus utama pada pengenalan ekosistem mangrove, pelaksanaan riset kolaboratif, dan pengembangan keterampilan mahasiswa di lapangan. Kawasan Hutan Payau Cilacap dipilih karena merupakan zona transisi ekosistem darat dan perairan yang unik dengan luas sekitar 10 hektar. Hutan mangrove ini memainkan peran krusial sebagai zona penyangga ekologi bagi kawasan Segara Anakan serta menjadi destinasi ekowisata dengan pengelolaan kolaboratif antara Perum Perhutani KPH Banyumas Barat dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat.
Selama tiga hari kegiatan, mahasiswa melakukan eksplorasi keanekaragaman flora dan fauna mangrove, pengumpulan data vegetasi, survei anggrek epifit liar, studi adaptasi morfologi tumbuhan, serta analisis keanekaragaman jenis ikan, crustacea, dan serangga. Kegiatan lainnya mencakup pembuatan herbarium, koleksi serangga, sampling sedimen dan serasah, serta pengamatan terhadap lichen dan lebah madu. Mahasiswa juga dilatih dalam penggunaan metode praktis seperti analisis morfometri ikan dan adaptasi anatomis daun mangrove. Dalam mendukung kegiatan lapangan, panitia juga menyediakan berbagai fasilitas, termasuk basecamp untuk briefing dan istirahat, tiga unit perahu yang dapat digunakan untuk proses sampling hingga ke segara anakan, serta pemandu lokal yang membantu dalam pengambilan data lapangan.
“Kerja praktik ini sangat penting sebagai wahana pembelajaran nyata bagi mahasiswa dalam memahami kompleksitas ekosistem mangrove serta mengembangkan kemampuan riset lapangan yang aplikatif. Kami juga berharap kegiatan ini dapat mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya konservasi ekosistem payau bagi keseimbangan lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar,” ungkap Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D., salah satu dosen pembimbing.
Selain mendukung proses pendidikan dan riset akademik, kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal konservasi ekosistem perairan (SDG 14: Life Below Water), pelestarian ekosistem daratan (SDG 15: Life on Land), serta penguatan kemitraan untuk pencapaian tujuan global (SDG 17: Partnerships for the Goals). Melalui kolaborasi aktif antara civitas akademika UGM dan masyarakat lokal, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat setempat.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, Fakultas Biologi UGM berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam mendorong pendidikan yang integratif, riset yang bermanfaat, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan.