Sabtu, 19 Juli 2025, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Biologi Tropika (SNBT) ke-9 yang tahun ini dipadukan dengan Jogja MultiOmics Update (JMU), inisiasi dari Integrated Genome Factory (IGF). Bertempat di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, seminar ini mengusung tema: “Inovasi Genomik: Transformasi di Bidang Kesehatan dan Keberlanjutan Lingkungan”.
Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat kolaborasi riset lintas institusi dan sektor, seiring dengan perkembangan pesat teknologi multi-omics dan urgensi pemanfaatannya dalam konteks tropis.
Dalam sambutan pertama, yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., beliau menegaskan bahwa sebagai negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam pengembangan teknologi genomik. “Kami berharap seminar ini dapat melahirkan sinergi strategis, pembentukan jaringan riset, serta kebijakan dan kurikulum yang mendukung kemajuan sains tropika Indonesia,” tuturnya.
Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc., selaku Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, menyampaikan bahwa transformasi berbasis sains menuntut pendekatan integratif dan multidisipliner. “Genomik adalah pintu masuk untuk menjawab persoalan kesehatan, lingkungan, dan bioindustri secara ilmiah dan kolaboratif. Forum ini adalah wujud nyata semangat UGM untuk mengembangkan solusi dari akar lokal dengan standar global,” ujarnya.
Direktur Sumber Daya Kemendikbudristek, Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., menyoroti pentingnya pembangunan kapasitas sumber daya manusia di bidang genomik dan bioinformatika. “Kita harus menjadi aktor utama, bukan sekadar pengguna teknologi. Kolaborasi akademik dan industri seperti dengan Integrated Genome Factory (IGF) adalah langkah tepat menuju inovasi berkelanjutan,” tegasnya.
SNBTxJMU 2025 menghadirkan 15 pembicara nasional dalam sesi Lightning Talk dan Topic Island Session, serta diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai latar belakang mahasiswa, dosen, peneliti, praktisi, dan pelajar yang berasal dari berbagai instansi di indonesia.
Para narasumber berasal dari berbagai institusi, antara lain: BB Biomedis dan Genomika Kesehatan Kemenkes RI, Fakultas Kedokteran UGM, SITH ITB, BRIN, IPB University, hingga perusahaan bioteknologi seperti Nalagenetics dan Nusantics. Tiga topik utama yang dibahas dalam sesi paralel adalah Clinical Omics, Plant & Animal Omics, serta Environmental & Microbial Omics.
Acara ini juga menampilkan showcase platform teknologi multi-omics UGM dan mitra industri, serta memperkenalkan layanan NGS dari IGF. Turut didukung oleh sponsor utama seperti PacBio-DKSH Scientific Indonesia, Oxford Nanopore Technology- CV. Dynata Creative Image, Shimadzu- PT Ditek Jaya, Sciex & Cytiva – PT Laborindo Sarana, Panin Bank dan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS), serta media partner seperti Biou.id, Synbio.id, INBIO, Genbinesia, dan Block 71 Indonesia.
Institusi yang hadir mencakup universitas nasional dan internasional seperti UI, ITB, IPB, UIN, Khon Kaen University, serta lembaga dan perusahaan bioteknologi terkemuka di Indonesia seperti PT Genetika Science Indonesia, PT Moosa Genetika Farmindo, PT Etana Biotechnologies Indonesia, PT Bio Farma (Persero), PT Widya Genomic Nusantara, dan PT Widya Teknologi Hayati, PT Saraswanti Indo Genetech, PT. PathGen Diagnostik Teknologi, serta perwakilan Asosiasi Genomik Indonesia.
Kegiatan SNBTxJMU 2025 mendukung pencapaian SDGs, khususnya SDGs 3 (kehidupan sehat) melalui inovasi Clinical Omics, SDGs 4 (pendidikan berkualitas) lewat penguatan kapasitas akademik dan kurikulum, SDGs 9 (industri dan inovasi) melalui kolaborasi dengan sektor bioteknologi, serta SDGs 13 dan SDGs 15 lewat sesi Environmental & Microbial Omics yang fokus pada pelestarian biodiversitas dan pemantauan lingkungan.
SNBTxJMU 2025 diharapkan menjadi titik tolak penting dalam mendukung ekosistem riset dan inovasi genomik serta multiomics Indonesia yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan tropis.
Sebelum penutupan acara, diumumkan presenter terbaik dari peserta pemakalah SNBT yaitu Kinasih Prayuni, M.Si. dari Universitas YARSI, dan Imam Bagus Nugroho, S.Si., M.Sc. dari Fakultas Teknologi Pertanian, UGM. Selain itu juga, turut disampaikan pemenang best pitching dari pre-event SNBTxJMU yang dilaksanakan oleh IGF yaitu saudari Assyfa Atha dari IGEM UGM dan saudara Alim El Hakim dari Magister Ilmu Biomedik UGM. Dalam rangka meramaikan acara, apresiasi juga diberikan kepada para peserta yang telah berpartisipasi dalam mengunggah cerita melalui platform Instagram.
Kegiatan ditutup oleh Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc., yang sekaligus menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan semangat kolaboratif yang terbangun selama acara. Beliau turut mengundang seluruh peserta untuk kembali berpartisipasi dalam SNBTxJMU tahun 2026 mendatang.
#InovasiGenomik #SDGsIndonesia #SainsTropika #UGMuntukBangsa #Bioinformatika #GenomikUntukKeberlanjutan #UGMGlobalImpact #SainsUntukHidup #SDGs3 #SDGs4 #SDGs9 #SDGs13