Yogyakarta, 21 Juli 2025 – Fakultas Biologi UGM resmi membuka International Summer Course 2025 yang bertajuk “Sustainable Fisheries and Marine Biodiversity Conservation.” Kegiatan ini merupakan agenda tahunan sebagai rangkaian dari Lustrum ke-14 Fakultas Biologi UGM. Kali ini, ISC berkolaborasi dengan University of Technology Sydney (UTS) melalui pendanaan New Colombo Plan, Indonesian Language and Culture Learning Service (INCULS) Fakultas Ilmu Budaya UGM, serta Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM.
Usai pelaksanaan Program Bahasa dan Kultur Indonesia yang pada 1 – 11 Juli 2025 dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Margoagung, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman pada 14 – 18 Juli 2025 untuk kolaborasi dengan UTS, pembukaan ISC Regular resmi dibuka pada Senin (21/7) pagi di Auditorium Biologi Tropika, Fakultas Biologi UGM. ISC ini diikuti oleh 34 partisipan dari 6 negara dan 10 universitas diantaranya University of Technology Sydney (Australia), Chiba University (Jepang), Universiti Tunku Abdul Rahman (Malaysia), Universiti Tun Hussein Onn (Malaysia), Kasetsart University (Thailand), University of the Philippines Los Baños, UGM, UIN Walisongo, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta dan universitas mitra atas partisipasi mereka. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni Fakultas Biologi tersebut berharap ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi para peserta untuk berkontribusi dalam skala global.
Sambutan selanjutnya dari Kepala Subdirektorat KKN, Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM, menekankan bahwa kegiatan ini membuka kesempatan untuk studi lintas disiplin, sehingga peserta dapat melihat persoalan dari berbagai sudut pandang.
Koordinator Program Indonesian Language and Culture Learning Service (INCULS), Fakultas Ilmu Budaya UGM, Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A., secara khusus menyampaikan terima kasih kepada peserta dari University of Technology Sydney (UTS) yang telah mengikuti program pembelajaran bahasa Indonesia. “Kami berharap ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat dan bisa dipraktikkan kapan pun diperlukan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur dari Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk immersion program yang menghubungkan universitas dengan komunitas. Beliau menyoroti pentingnya konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia, yang hingga kini masih menghadapi tantangan serius seperti overfishing, illegal fishing, dan polusi plastik.
Melalui program ini, Fakultas Biologi UGM menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan mampu berkontribusi aktif dalam upaya konservasi sumber daya hayati secara global. Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama pada SDG 14 (Life Below Water), dengan misi melindungi ekosistem laut dan mendorong praktik perikanan berkelanjutan. Selain itu, program ini berkontribusi pada SDG 4 (Quality Education) karena menyediakan akses pendidikan internasional berkualitas yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai negara dalam satu wadah pembelajaran kolaboratif, SDG 17 (Partnership for the Goals).