Yogyakarta, 1 Oktober 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berperan aktif dalam Workshop Pengelolaan Biodiversitas dan Penguatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Masa Depan Berkelanjutan yang menjadi wujud sinergi antara UGM dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara yang berlangsung di Balai Senat, Kantor Pusat UGM pada Rabu (1/10) pukul 12.00–16.00 WIB ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pengarah BRIN, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, serta menghadirkan narasumber utama yaitu Dr. Bambang Kesowo, S.H., LL.M. (Dewan Pengarah BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko (Kepala BRIN), dan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Dekan Fakultas Biologi UGM). Acara dipandu oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi UGM.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dalam sambutannya menegaskan komitmen UGM dalam pemanfaatan dan perlindungan biodiversitas. UGM, katanya, terus mendorong kapasitas riset dan inovasi berbasis biodiversitas melalui berbagai fasilitas unggulan seperti Manajemen Laboratorium Terpadu (MLT), Bank Genetik PIAT, serta fasilitas yang dikembangkan di Fakultas Biologi, yakni Integrated Genome Factory (IGF) sebagai National Sequencing Center, Porok Marine Research Station, Gedung Moeso Suryowinoto Indonesia Biodiversity Center (MSIBC), hingga Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH) yang menjadi program pertama di Asia Tenggara. Selain itu, UGM juga berperan dalam inisiasi penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI). “Semoga UGM bersama BRIN dapat menciptakan pusat riset biodiversitas tropika kelas dunia yang menjadi gerakan dan capaian untuk masa depan yang lebih gemilang,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kusno Wibowo, S.T., M.Si., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY yang mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, menekankan pentingnya perlindungan kekayaan hayati. Ia memaparkan pengembangan kebun plasma nutfah pisang di Yogyakarta yang kini menjadi pusat genetik pisang terbesar di Indonesia. Selain itu, ia menyoroti pentingnya program pendaftaran merek bagi pelaku ekonomi kreatif dan UMKM untuk melindungi karya cipta dari pembajakan sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun global. “Workshop ini semoga memperkuat komitmen kita menuju masa depan yang lestari, berdaya saing, dan bermartabat,” ungkap Kusno.
Sesi paparan narasumber kemudian menghadirkan berbagai perspektif. Dr. Bambang Kesowo menyoroti aspek politik dalam perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dr. Laksana Tri Handoko menyampaikan arah kebijakan riset biodiversitas yang saat ini tengah dijalankan oleh BRIN. Sementara itu, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono memaparkan status dan tren Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI).
Dalam penjelasannya, Prof. Budi menegaskan sejarah panjang peran Fakultas Biologi UGM dalam pengelolaan biodiversitas Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian, termasuk sebagai inisiator penyusunan IBI bersama Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Yayasan WWF-Indonesia. IBI diharapkan dapat menjadi instrumen ilmiah untuk mengukur status, tren, serta dampak pembangunan terhadap keanekaragaman hayati, sekaligus menjadi dasar perumusan kebijakan pengelolaan lahan dan konservasi di Indonesia.
Acara workshop ditutup dengan pesan penutup dari Prof. Megawati Soekarnoputri yang memberikan dorongan moral kepada seluruh peserta. Ia menekankan bahwa menjaga dan melestarikan kekayaan biodiversitas Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh bangsa. “Kita sebagai putra putri bangsa harus lebih mengenal Indonesia, mencintai, dan menjaga tanah air kita. Semoga Indonesia tetap Jaya, Abadi, dan Lestari,” pesan Prof. Megawati.
Seusai penutupan, beliau bersama Rektor UGM Prof. Ova Emilia dengan didampingi Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku dosen Fakultas Biologi UGM, melakukan kegiatan penyilangan anggrek epifit endemik Gunung Merapi, Vanda tricolor. Hibrida baru hasil budidaya ini kemudian diberi nama Vanda tricolor var. suavis form. Merapi “Megawati Soekarnoputri” sebagai bentuk penghargaan terhadap peran beliau dalam penguatan riset biodiversitas nasional.
Selama workshop, Fakultas Biologi UGM juga menggelar mini expo bersama BRIN dan UGM Science Technopark yang menampilkan hasil-hasil riset unggulan. Beberapa di antaranya adalah inovasi pengembangan tebu (Saccharum officinarum L.) melalui Smart Breeding System oleh Dr. Ganies Riza Aristya, produksi biodiesel dari lipid mikrobia Mucor irregularis asal Indonesia oleh Dr. Miftahul Ilmi, pengembangan bakteriofaga sebagai biokontrol patogen food borne oleh Dr. rer. nat. Abdul Rahman Siregar, serta standarisasi Bio-Cathrantine (Tapak Dara, Paten IDP00038766) untuk pemuliaan tanaman pangan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono. Empat penelitian ini merupakan hasil pendanaan dari BRIN melalui program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) 2025.
Selain riset tersebut, Fakultas Biologi juga memamerkan capaian penelitian lain, seperti penemuan spesies baru, aktivitas Center for Tropical Biodiversity (CENTROBIO), serta layanan multi-omik dari Integrated Genome Factory (IGF) untuk mendukung pendataan genomik biodiversitas Indonesia.
Keterlibatan Fakultas Biologi UGM dalam workshop ini semakin menegaskan posisinya sebagai pusat keunggulan riset biodiversitas tropika di Indonesia. Sinergi yang dibangun antara UGM, BRIN, dan pemerintah daerah diharapkan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan, dengan menekankan perlindungan biodiversitas, penguatan HKI, serta inovasi riset yang mampu bersaing secara global.
			 
					





