Yogyakarta, 10 Juli 2023 – Pada hari Senin, 10 Juli 2023, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pelaksanaan Penelitian di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM. Acara tersebut berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain dr. Vincentius Simeon Weo Budhyanto selaku Ketua Yayasan Satriabudi Dharma Setia, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi UGM, serta Dosen/ Peneliti, yaitu Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc., Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si., dan Indra Lesmana, S.Si., M.Sc.
Pada acara tersebut, terdapat tiga perjanjian kerja sama pelaksanaan penelitian yang ditandatangani. Perjanjian kerja sama tersebut merupakan implementasi dari proposal Hibah Genomik dengan judul payung “Akselerasi Teknologi dan Pengetahuan Genomik dan Kesehatan di Indonesia”, dengan tujuan memfasilitasi sekuensing genom dan pengolahan data biologi dan analisis bioinformatik bagi peneliti di Indonesia. Pendanaan untuk program ini diberikan oleh PaninGroup melalui koordinasi bersama YSDS dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Kesehatan.
Berikut adalah rincian dari ketiga perjanjian kerja sama yang ditandatangani:
- Akselerasi Teknologi dan Pengetahuan Genomik dan Kesehatan di Indonesia (Development of Molecular Diagnostic to Identify the Genes Underlying the Split Hand and Foot Malformation (SHFM) in Bone Through whole Exome Sequencing)
Perjanjian kerja sama ini diketuai oleh Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. dari Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM. Tujuannya adalah mengembangkan metode diagnostik molekuler untuk mengidentifikasi gen-gen yang menjadi penyebab Split Hand and Foot Malformation (SHFM) pada tulang melalui teknik sekuensing eksom lengkap (whole exome sequencing).
- Akselerasi Teknologi dan Pengetahuan Genomik dan Kesehatan di Indonesia (Genetic Diversity Inventory of Indigenous Indonesians in the Population of Bilalang Village, North Sulawesi Province: Whole Exome Sequencing of Genes Associated with Red Hair)
Perjanjian kerja sama ini dipimpin oleh Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi keragaman genetik penduduk asli Indonesia di Desa Bilalang, Provinsi Sulawesi Utara, dengan memanfaatkan teknik sekuensing eksom lengkap (whole exome sequencing) pada gen-gen yang berkaitan dengan warna rambut merah.
- Akselerasi Teknologi dan Pengetahuan Genomik dan Kesehatan di Indonesia (Development of a Thalassemia Diagnostic Kit and Inventory of Thalassemia Mutant Variant Towards Indonesia Zero Thalassemia Major)
Perjanjian kerja sama ini juga dipimpin oleh Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kit diagnostik thalassemia dan melakukan inventarisasi variasi mutan thalassemia untuk mencapai target “Indonesia Zero Thalassemia Major“.
Dr. Vincentius Simeon Weo Budhyanto, selaku Ketua Yayasan Satriabudi Dharma Setia, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam pengembangan pengetahuan genomik dan kesehatan di Indonesia. Ia berharap melalui kerja sama ini, penelitian di bidang genomik dan kesehatan dapat semakin maju dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.,sangat menyambut baik kerja sama ini dan ide-ide yang telah dipaparkan oleh Dr. Vincentius Simeon Weo Budhyanto. Prof. Budi berharap kerja sama ini menjadi langkah nyata dalam memajukan teknologi penelitian genomik dan mengembangkan kebermanfaatan hasil penelitian untuk masyarakat di Indonesia.
Acara penandatanganan diakhiri dengan berkeliling laboratorium Fakultas Biologi UGM untuk mengenalkan fasilitas pendukung riset serta untuk mengembangkan rencana dibangunnya Gedung Riset BioMedis di Fakultas Biologi UGM.