Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dalam kompetisi internasional Bali International Science Fair (BISF) 2025 yang berlangsung pada 11–24 Juni 2025 di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali. Dalam ajang yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara ini, tim UGM berhasil menyabet Silver Medal dalam kategori Technology and Environmental Innovation.
Tim terdiri dari Aryan Mustamin, Fahima Ellya Wulandari, Syarafina Azzahra, dan Ogilvy Galang Rizki, di bawah arahan Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. Mereka mempresentasikan sebuah aplikasi digital inovatif bernama SeedLink, sebuah sistem cerdas yang dirancang untuk menjembatani kebutuhan informasi pertanian, perdagangan hasil panen, hingga pengelolaan lingkungan berbasis data.
SeedLink merupakan platform terintegrasi yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan rekomendasi pertanian, mendeteksi penyakit tanaman, serta menyediakan layanan pasar digital dan edukasi bagi petani dan masyarakat umum. Dengan berbagai fitur seperti Let’s Plant, Eco-Market, Plantopedia, dan Plant Insight, aplikasi ini menjadi solusi digital untuk mendukung pertanian presisi sekaligus ramah lingkungan.
“SeedLink lahir dari keresahan terhadap rendahnya akses informasi pertanian yang akurat di kalangan masyarakat. Kami ingin menghadirkan teknologi yang bisa diakses siapa saja, kapan saja,” tutur Aryan Mustamin.
“Dengan pendekatan berbasis data lingkungan, kami berharap pengguna bisa mengambil keputusan bertani yang lebih tepat dan efisien, tanpa mengabaikan aspek ekologi,” ujar Fahima Ellya Wulandari.
“Pengalaman mengikuti BISF 2025 membuktikan bahwa kolaborasi lintas bidang—biologi, teknologi, dan sosial—bisa menjadi kekuatan untuk menghadirkan perubahan nyata,” tambah Syarafina Azzahra.
“Kami ingin menjadikan SeedLink bukan hanya aplikasi, tapi juga gerakan pertanian masa depan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Ogilvy Galang Rizki.
BISF 2025 menjadi panggung bagi generasi muda untuk menghadirkan solusi nyata atas tantangan global, mulai dari ketahanan pangan hingga krisis iklim. Kompetisi ini digelar oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan tinggi.
Capaian ini mempertegas peran aktif mahasiswa Fakultas Biologi UGM dalam menghadirkan inovasi berbasis ilmu hayat dan teknologi untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan. Ke depan, tim berharap pengembangan SeedLink dapat diperluas melalui kolaborasi dengan komunitas pertanian, pelaku usaha hijau, dan instansi pemerintah. [Penulis: Aryan Mustamin]