Yogyakarta, 20 Juli 2024 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Seminar Nasional Biologi Tropika (SNBT) yang ke-8 pada tanggal 20 Juli 2024. Tahun ini, seminar dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan format daring dan tatap muka, dengan tema besar “Inovasi Biosekuriti dan Konservasi Biodiversitas Tropika”. Acara yang diadakan di Auditorium Fakultas Biologi UGM ini bertujuan untuk memberikan platform bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk berdiskusi mengenai isu-isu terkini dan solusi inovatif dalam biosekuriti serta konservasi keanekaragaman hayati di kawasan tropika. Kegiatan seminar ini dimulai dengan laporan dari Dr. Siti Nurbaiti selaku ketua Panitia SNBT tahun 2024, dilanjutkan dengan sambutan oleh Prof. Dr. Mirwan Ushada, Direktur Direktorat Penelitian yang mewakili Rektor dan dibuka oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono. M.Agr.Sc., selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Seminar ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari 21 institusi di Indonesia. Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Fakultas Biologi UGM dengan PT. Rentokil Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi wujud sinergi antara akademisi dan industri, khususnya terkait isu biosekuriti dan biodiversitas Indonesia.
Sebagai pembicara utama pertama, Ir. Medrilzam dari BAPPENAS mengangkat topik mengenai “Peran Kebijakan Pemerintah untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati”. Dalam presentasinya, Ir. Medrilzam membahas tentang Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), strategi pemerintah Indonesia dalam melestarikan keanekaragaman hayati, dan bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku masyarakat menuju nature positive.
Sebagai pembicara kedua, Drs. Heri Susanto dari PT. Rentokil Indonesia membahas “Peran Ilmu Biologi dan Teknologi Digital dalam Pengendalian Hama yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan”. Dalam sesi ini, Drs. Heri Susanto menyampaikan terkait eksplorasi integrasi ilmu biologi dengan teknologi digital untuk mengembangkan metode pengendalian hama yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
Pembicara ketiga, Ibu Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. menyampaikan materi mengenai “Peran Fungi dalam Biosekuriti dan Konservasi Keanekaragaman Hayati”. Fokus dari pembahasan ini adalah peran fungi sebagai agen biosekuriti dalam menjaga keanekaragaman hayati, serta bagaimana fungi dapat dimanfaatkan dalam upaya konservasi.
Sesi Pleno dari ketiga pembicara ini diramaikan dengan pertanyaan-pertanyaan dari para peserta peserta seminar mulai dari perihal penjagaan biodiversitas yang dikaitkan dengan pembangunan-pembangunan infrastruktur hingga peluang opsi sumber makanan dengan nutrisi tinggi dari ragam diversitas yang dimiliki Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan dan dalam hal penanganan hama. Kegiatan seminar dilanjutkan dengan sesi paralel yang diisi dengan presentasi para peserta pemakalah dengan beragam judul penelitian, yang terlaksana secara luring maupun daring.
SNBT ke-8 tahun 2024 ditutup oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni. Dalam sambutan penutupnya, disampaikan bahwa SNBT adalah wadah untuk meningkatkan pemahaman tentang biosekuriti dan konservasi biodiversitas tropika melalui diskusi yang mendalam dengan para ahli di bidangnya, sehingga menginspirasi inovasi dan kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan praktisi dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati, mendorong pengembangan kebijakan dan strategi baru yang dapat diterapkan untuk melestarikan lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekosistem tropika. Seminar nasional ini juga diharapkan akan terciptanya kerjasama yang sinergis antar peserta yang hadir diharapkan menjadi hal positif yang dapat membangun dan memberikan dampak lebih terkait isu-isu dari topik biosekuriti dan konservasi biodiversitas tropika di masa mendatang. Selanjutnya, seminar ini berperan dalam mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDG’s) yang ke-2. Mengakhiri kelaparan, 3. Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, 4. Pendidikan bermutu, 6. Akses air bersih dan sanitasi, 7. Energi bersih dan terjangkau, 9. Industri, inovasi dan infrastruktur, 11. Kota dan komunitas yang berkelanjutan, 13. Penanganan perubahan iklim, 14. Menjaga ekosistem laut, 15. Menjaga ekosistem darat dan 17. Kemitraan untuk mencapai tujuan.